Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RIBUAN warga Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Jumat (16/4) pukul 23.46 WITA, berhamburan keluar rumah akibat isu adanya tsunami. Warga yang panik itu melarikan diri ke tempat lebih tinggi dan menjaih dari pantai untuk menyelamatkan diri. Kepanikan warga ini menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Satu warga bernama Kristina Lelu, warga Kelurahan Lewoleba Tengah, Kecamatan Nubatukan, meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat serangan stroke dan membuatnya terjatuhh saat menyelamatkan diri. Kristina meninggal di RS Bukit Lewoleba, Sabtu (17/4) pukul 02.00 WITA
Siprianus Beda Elan, suami Kristina menjelaskan istrinya terjatuh saat berlari berdesak-desakan dengan ribuan warga kota yang melarikan diri karena terpancing isu adanya tsunami. Ada juga warga yang membawa kendaraan bermotor berupaya menuju tempat lebih tinggi agar terhindar dari tsunami. Keduanya ikut melarikan diri saat banyak warga berhamburan keluar rumah.
"Iya kami lari karena katanya air laut naik. Saat itu mama lari lebih dulu, sedangkan saya karena napas sesak, maka jalan ikut dari belakang. Sampai di belakang kantor lurah, ada genangan air di situ. Mama jatuh di situ," ujar Siprianus.
Saat diangkat dari tanah, Kristina sempat muntah. Mulut dan giginya terkunci. Ia sempat membuka mata kemudian terpejam. Sipiranus meminta pertolongan dan membawa ibunya ke rumah sakit namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Bahkan Sipiranus sempat melewati tubuh Kristina karena tidak tahu bahwa tubuh perempuan yang ia lewati adalah istrinya.
Sipiranus mengungkapkan sejak Lembata dihantam bencana banjir bandang dan erupsi Gunung Ile Lewotolok, Kristina selalu mengingatkan suami dan anak-anaknya agar waspada dan siaga karena bencana bisa datang tanpa diprediksi.
baca juga: Legislator Nasdem Bantu Pengungsi Banjir Bandang Lembata
Warga lainnya yang juga meninggal akibat isu adanya tsunami adalah Lisa Deram Akamaking, 82 pengungsi banjir bandang ikut berlari menyelamatkan diri dari tsunami. Lisa adalah warga Desa Lamagute. Lansia ini ditabrak orang-orang yang berlarian menyelamatkan diri di depan Tornado komputer. Ia sempat dilarikan ke RSUD Leweba, dan dirawat beberap jam, namun meninggal Sabtu (17/4) pagi pukul 06.00.
Sedangkan Ayuwindra, 22 tahun, pengungsi asal Desa Waimatan yang sedang hamil sempat jatuh karena terserempet kendaraan saat ia melarikan diri karena adanya isu terjadinya tsunami. Belum diketahui sumber yang menyebarkan isu adanya tsunami. (OL-3)
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
Pencurian dan perusakan peralatan monitoring gempa dan sistem peringatan dini tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali terjadi.
Gempa bumi berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Laut Karibia, memicu peringatan tsunami di beberapa negara.
BMKG Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu adanya tsunami yang terjadi di Kota Batam dan Tanjungpinang.
Ketua tim tenaga kesehatan. Angganita Mandowen dengan tegas membantah adanya bencana kelaparan di distrik Amuma.
VIRAL di grup WhatsApp pesan voice note yang memberitahukan bahwa akan terjadi gempa besar di Waduk Cirata akibat pergeseran lempeng bumi.
Sebaran hoax yang tidak terbendung membingungkan masyarakat dan menjadi faktor penentu ketangguhan masyarakat dalam menghadapi suatu krisis.
PASCAGEMPA bumi magnitudo 6,0 yang terjadi pada 16 Juni 2021 pukul 11.43.08 WIB di Maluku Tengah, Maluku, yang berujung tsunami kecil, telah terjadi 25 kali gempa susulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved