Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SALAH satu pembelajaran berharga di masa pandemi ini adalah gencarnya aliran informasi di tengah masyarakat. Termasuk informasi bohong atau hoax. Sebaran hoax yang tidak terbendung membingungkan masyarakat dan menjadi faktor penentu ketangguhan masyarakat dalam menghadapi suatu krisis.
"Oleh karena itu, strategi komunikasi risiko kepada masyarakat menjadi sangat penting untuk memastikan berita yang sampai ke masyarakat bersifat akurat, terkini, dan dapat dipercaya," kata Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), Avianto Amri saat diskusi virtual KN-PRBBK XIV Tahun 2021: Refleksi Kritis Pemberitaan dan Komunikasi Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas digelar Minggu (12/9).
Menurutnya ilmu dan informasi terkait penanggulangan bencana banyak yang berasal dari kalangan akademisi dan pemerintah sehingga peran media, tokoh masyarakat, dan tokoh agama menjadi sangat penting untuk memastikan informasi tersebut dapat mudah dimengerti, mudah dipahami, dan dapat diproses olah masyarakat. Sehingga menjadi tindakan aksi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan bencana.
Acara kegiatan refleksi ini dibuka oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusadatin KK) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari. Dalam sambutannya, Abdul Muhari menyampaikan bahwa Pusdatin KK BNPB telah banyak melakukan upaya peningkatan kapasitas kepada para jurnalis kebencanaan dan membentuk Forum Komunikasi Wartawan. Serta memilih dan memberikan penghargaan kepada insan media yang memberikan sumbangan besar kepada upaya penanggulangan bencana.
"Kompleksitas bencana sangat berat di aspek social dan persepsi risiko public, bagaimana media dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kondisi yan sesungguhnya. Pesan-pesan kesiapsiagaan untuk masyarakat harus menjadi informasi. Dan jangan dibelokkan menjadi berita-berita yang mengarahkan kepada informasi hoaks. Penting bagi media untuk dapat memberikan informasiinformasi yang dapat membangun ketangguhan masyarakat," tegas Abdul.
baca juga: Hoaks Bencana
Pada acara itu sejumlah wartawan yakni Ahmad Arif dari Kompas, Rhodial Fallah sebagai contributor Deutsche Welle TV (DW TV), Citra Prastuti sebagai pemimpin redaksi KBRPRIME.ID, Bagus Kurniawan wartawan portaljogja.com grup Pikiran Rakyat.com, wartawan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) Sinam M. Sutarno, memaparkan bagaimana kebijakan redaksi masing-masing dalam menyuguhkan berita tentang kebencanaan.
Adapun penanggap adalah Sukiman dari Lintas Merapi, Remon Fauzi dari El Shinta dan Siswantini Suryandari dari Media Indonesia. Pada intinya baik pemibcara maupun penanggap sepakat bahwa pemberitaan kebencanaan baik bencana alam dan non alam harus disajikan dengan akurat, meredam kepanikan masyarakat dan menekan hoax. (N-1)
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
“Jangan remehkan tsunami 50 sentimeter. Di Teluk Youtefa, Papua, gelombang dari tsunami Jepang 2011 meningkat menjadi hampir 4 meter karena efek amplifikasi di dalam teluk,"
BNPB setelah gempa dahsyat di Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7) pagi, meminta masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Indonesia untuk evakuasi karena ada potensi tsunami
SELAMA lima tahun terakhir, 2019-2023, terjadi bencana hidrometeorologi sebanyak 18.081 kejadian, sebanyak 25% di antaranya merupakan peristiwa bencana angin puting beliung.
Salah satu upaya mencegah dampak bencana ialah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Direktur Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Dr Sumarjaya menyampaikan Indonesia mempunyai pengalaman berharga dalam menyiapkan tenaga kesehatan cadangan saat menghadapi Covid-19.
SLG memberikan informasi mengenai potensi bahaya gempa bumi dan tsunami di daerah pelaksanaan. BMKG juga membantu pemerintah daerah setempat dengan memberikan Peta Bahaya Tsunami di lokasi.
Terjadi 1.277 kejadian kebakaran di Jakarta sejak Januari hingga Agustus 2023 atau 5 kebakaran di Jakarta setiap harinya.
Berdasar prakiraan BMKG, empat daerah di Sumsel bakal alami hari tanpa hujan (HTH) cukup lama mulai 21 hari hingga 60 hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved