Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

TNI-Polri Telah Kantongi Identitas KKB Pembakar Sekolah

Antara
09/4/2021 21:20
TNI-Polri Telah Kantongi Identitas KKB Pembakar Sekolah
Ilustrasi(ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding)

AKSI kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, kembali berulang, setelah pada Jumat petang seorang guru SMP Negeri 1 Beoga dilaporkan ditembak oleh kelompok bersenjata itu hingga meninggal dunia.

Pejabat Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia mengatakan korban bernama Yonatan Randen merupakan guru SMP Negeri 1 Beoga yang beralamat di Kampung Julukoma. Penembakan terhadap guru oleh KKB di Beoga ini merupakan yang kedua kalinya dalam sepekan ini.

"Benar telah terjadi penembakan terhadap guru SMP Negeri 1 Julukoma hingga korban meninggal dunia oleh kelompok separatis bersenjata," kata Kompol Nyoman.

Korban diketahui tertembak di rumahnya yang berada di ujung Bandara Beoga pada Jumat petang sekitar pukul 16.45 WIT.

Sehari sebelumnya, rekan korban yang juga berprofesi sebagai guru yaitu Oktovianus Rayo (42), juga tewas ditembak oleh KKB yang mendatangi kiosnya pada Kamis (8/4) pagi.

Baca juga: Menyibak Tiongkok dari Perspektif Keindonesiaan

Kompol Nyoman menyebutkan bahwa jenazah almarhum Yonathan kini sudah berada di Puskesmas Beoga bersama jenazah almarhum Oktovianus.

Informasi lain menyebutkan bahwa KKB sempat menculik Kepala SMP Negeri 1 Julukoma, Junaedi Arung Salele, namun yang bersangkutan berhasil diamankan oleh anggota TNI ke Koramil Beoga.

Menanggapi kejadian kekerasan beruntun yang dilakukan oleh KKB di wilayah Beoga tersebut, Kepala Humas Satgas Nemangkawi KBP Iqbal Alqudussy meminta warga Papua tidak perlu takut atas teror yang diciptakan oleh KKB itu.

"TNI-Polri telah mengantongi identitas dan nama-nama Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut yang kini kabur ke wilayah Beoga," ujarnya.

Masifnya penembakan kepada warga sipil, katanya, membuktikan bahwa saat ini KKB semakin terdesak sehingga mereka melakukan penembakan dengan sangat tidak bertanggung jawab dan merampas HAM orang lain dengan cara dibunuh. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya