Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Anggaran Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Membengkak

Depi Gunawan
31/3/2021 19:51
Anggaran Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Membengkak
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mendengarkan penjelasan teknik pembangunan terowongan kereta api cepat dan infrastuktur(Antara)

ANGGARAN mega proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) yang ditargetkan rampung pada tahun 2022 ternyata meleset dari perkiraan awal.

Biaya pengerjaan proyek membengkak hingga 23 persen dari nilai proyek awal US$ 6,071 miliar. PT KCIC mengklaim, pembengkakan itu disebabkan adanya biaya tak terduga dari proses pembebasan lahan warga dan pemindahan utilitas di sepanjang jalur Kereta Cepat.

Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya mengatakan, biaya tak terduga berpotensi muncul dalam setiap pembangunan infrastruktur. Banyak hal tidak terduga yang menjadi kendala khususnya dalam aspek pembebasan lahan dan pemindahan utilitas.

"Ketika kita membebaskan lahan, ternyata terdapat utilitas seperti gardu listrik, pipa air atau jaringan lainnya. Ada proses cukup panjang yang harus ditempuh dan sangat memakan biaya," dalih Mirza, Rabu (31/3).

Saat menghadapi lahan dengan utilitas, dia menerangkan, PT KCIC harus melakukan persiapan dan memindahkan utilitas terlebih dahulu. Setelah pemindahan utilitas, PT KCIC baru bisa mengeksekusi lahan untuk kemudian dibangun trase.

Pembengkakan biaya sebesar 23 persen untuk pembebasan lahan dan pemindahan utilitas ini tentu berdampak pada panjangnya proses pembangunan. Namun demikian, lanjut Mirza, KCIC tidak merubah target untuk merampungkan mega proyek tersebut. Proyek pembangunan KCJB tetap ditargetkan selesai pada tahun 2022 mendatang.

"Koordinasi dan komunikasi dengan pihak internal dan eksternal dilakukan secara simultan dan intens sehingga saat ini akselerasi pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa terus berjalan," ungkap Mirza.

Mirza menyebutkan, untuk mengejar target penyelesaian, percepatan progres di setiap titik dilakukan secara komprehensif, sehingga percepatan pembangunan proyek KCJB bisa terwujud.

Melalui monitoring rutin mingguan, progres pembangunan dan percepatan yang dilakukan dapat terpantau dan direspons sesegera mungkin agar target pekerjaan di tahun 2022 dapat dipenuhi.

"Saat ini, High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC), KCIC, beserta pemanufaktur sarana dan prasarana terkait, didampingi oleh KAI sedang merumuskan check list untuk semua sub-sistem yang dibutuhkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, baik itu terkait EMU, railway system maupun operasional," lanjut Mirza. (OL-13)

Baca Juga: Warga Minta Pembayaran Pembebasan Lahan Proyek KCIC ...



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya