Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Di Gudang Bulog Brebes dan Tegal Masih ada 2.000 Ton Beras Impor

Supardji Rasban
23/3/2021 22:20
Di Gudang Bulog Brebes dan Tegal Masih ada 2.000 Ton Beras Impor
Petugas Bulog Cabang Pekalongan menunjukkan tumpukan beras di gudang Munjung Agung, Kabupaten Tegal, Selasa (23/3)(MI/Supardji Rasban)

POLEMIK impor beras 1 juta ton masih menjadi kontroversi sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdaganganm (Kemendag) dan juga Perum Bulog.

Apalagi masih banyak gudang di daerah yang memiliki stok beras impor. Seperti di gudag Bulog Cabang Pekalongan, Jawa Tengah, yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten/ Kota Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang.

"Sisa stok luar negeri eks impor tahun 2018 kurang lebih 2.000 ton. Beras dari Vietnam, Thailand, dan India," ujar Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan, Heriswan, saat meninjau Gudang Munjung Agung, Kabupaten Tegal, Selasa (23/3/2021).

Heriswan menuturkan, 2.000 ton beras impor disimpan di Gudang Munjung Agung dan Kedung Kelor di Kabupaten Tegal  dan Gudang Cimohong di Kabupaten Brebes.

"Untuk beras impor asal India sekitar 1.000 ton, beras Vietnam 800 ton, dan beras impor asal Thailand 200 ton. Beras impor tersebut masih laik konsumsi meski ada sedikit penurunan kualitas," terangnya.

Heriswan mengaku pihaknya selalu melakukan perawatan, dan ada monitoring dari petugas di setiap gudang. Hal itu dilakukan untuk membasmi dan menghindari dari hama dan kutu," jelasnya.

Stok beras impor, diakuinya, belum semuanya tersalurkan sejak terhentinya program beras miskin (raskin) dan beralih ke program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Program berubah menjadi BPNT yang menyuplai bebas. Maka stok kami 2018 masih ada sisa. "Namun kualitas masih bagus meski ada penuruan kualitas sedikit," katanya.

Ia menambahkan, beras tersebut masih bisa disalurkan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau operasi pasar untuk menstabilkan harga pasaran. "Pedagang yang mau membeli beras ke Bulog juga kita masih melayani," ucapnya.

Heriswan memaparkan, pihaknya setiap hari masih melakukan penyerapan beras atau gabah kering saat panen raya seperti sekarang, dan sudah menyerap 7.500 ton. Sedangkan stok secara keseluruhan mencapai 18.500 ton yang juga merupakan stok sejak 2019 dan 2020.

"Kita masih menyerap beras petani, rata rata setiap hari 500 ton beras," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Pada 2021, Kementan Targetkan Rp70 Triliun untuk Program KUR

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya