Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Pada 2021, Kementan Targetkan Rp70 Triliun untuk Program KUR

Mediaindonesia.com
23/3/2021 22:13

PADA 2021 alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Jika pada 2020 target alokasi KUR sebesar Rp50 triliun, pada 2021 menjadi Rp70 triliun.

Alokasi dana tersebut menyasar para pelaku usaha di bidang pertanian. Baik pelaku usaha kelompok maupun perorangan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian atau usaha pertanian didorong untuk memanfaatkan fasilitas KUR tersebut. Kementan terus mendorong pemanfaatan KUR untuk pengembangan pertanian.

Dari data yang diperoleh pada 2020, pengembalian dana pinjaman KUR di sektor pertanian cukup sehat bagi sektor perbankan. Pasalnya nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet hanya 0,6% dari total nilai pinjaman KUR.

"Alhamdulilah sampai hari ini NPL-nya yang macet di bawah nol koma sekian persen, jadi itu aman," ujar Mentan Syahrul.

Mentan Syahrul menambahkan tujuan KUR di antaranya untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil dan menengah serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Hal ini ditegaskan kembali oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi saat Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 06, Selasa (23/3/2021). Harvick menyampaikan Pemerintah terus mendorong petani dan perusahaan untuk memanfaatkan fasilitasi KUR agar bisa memperbesar skala usahanya. Selain itu, KUR dapat digunakan untuk merevitalisasi alat dan mesin pertanian yang berguna dalam peningkatan efisiensi biaya produksi.

“Di tren terakhir tahun 2019-2020, KUR meningkat sangat tajam, bahkan Presiden telah menargetkan Rp50 triliun di tahun 2020, ternyata realisasi sampai Rp55,94 triliun melebihi target 111,88%”, ungkap Harvick.

Strategi transformasi penyerapan KUR tahun 2021 di antaranya melalui media coverage. Yaitu publikasi terkait sosialisasi bagaimana tata cara pengajuan dan manfaat dari KUR. Hal ini sangat penting untuk membuka wawasan tentang pentingnya KUR bagi budidaya pertanian.

Harvick menjelaskan bahwa target KUR menjadi acuan realisasi bermitra dengan Perbankan dalam pencapaian realisasi dan dashboard KUR dengan membuat sistem pemantauan dan monitoring secara daring sebagai layanan terintegrasi dalam menampilkan data KUR secara komprehensif.

Target KUR 2021 yaitu rakor penetapan target KUR per Eselon I sampai level Kabupaten yang menjadi acuan realisasi bermitra dengan Perbankan dalam pencapaian realisasi dan dashboard KUR. Selain itu KUR saat ini tidak hanya untuk satu komoditi saja, tapi untuk seluruh komoditi yang ada. "Yang harus diingat,bKUR ini bukan pemberian namun harus dikembalikan," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menambahkan KUR pertanian dialokasikan untuk tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan dengan target KUR 2021 sebesar Rp70 triliun.
Cakupan area yang akan dialokasikan untuk pendanaan KUR meliputi seluruh petani dan pelaku agribisnis lainnya yang berada di 32 provinsi seluruh Indonesia yang sudah terdaftar di bawah naungan regulasi yang sah sesuai dengan landasan hukum dan peraturan pemerintah.

“Pertanian adalah bisnis. Salah satu parameter menjalankan bisnis adalah dengan modal dan pemerintah menyediakan modal melalui KUR dengan bunga rendah,” tegas Dedi. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya