Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PETANI di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur enggan menjual gabah dan berasnya ke Bulug karena harganya rendah. Sejumlah petani di persawahan Kecamatan Lembor, Manggarai Barat mengatakan mereka enggan menjual beras dan gabah ke Bulog karena harganya lebih rendah dibandingkan harga jual di pasar.
"Kami enggan menjual gabah dan beras ke Bulog karena harganya sangat rendah. Bisa-bisa petani rugi jauh kalau dikalkulasikan dengan total pengeluaran setiap hari. Saya yakin para petani lainnya menolak menjual ke Bulog baik beras maupun gabah," kata Firmus Jebain Yohanes kepada mediaindonesia.com, Senin (22/3).
Menurutnya, harga beras yang dipatok Bulog Rp8.300 per kg sementara harga beras dijual di pasar rata-rata Rp12.300 per kg. Perbedaan Rp4000 per kg ini membuat petani tertarik menjual ke pasar daripada ke Bulog.
Bila pemerintah benar-benar memperhatikan jerih payah petani, maka harga jual beras dan gabah harus mendekati harga jual di pasar. Petani lainnya, Lambertus Sakarias dari Kecamatan Kuwus Barat mengatakan kemungkinan besar petani tidak menjual beras mereka ke Bulog, dan memilih menjual ke pasar karena perbedaan harga jual beras yang cukup tinggi.
"Saat ini saja beras ladang khusus beras merah dijual di pasar seharga Rp15.000/kg. Tentu beras jenis lain juga ikut naik,seperti roslin, IR, Meramo harganya di atas Rp12 ribu per kg," terang Lambertus.
Petani memilih menyimpan beras di lumbung untuk ketahanan pangan, dan sebagian dijual ke pasar atau warga sekitar bukan ke Bulog.
Tokoh masyarakat Bari, Petrus Jeman menjelaskan pada tahun ini petani di Kabupaten Manggarai Barat mengalami krisis pasokan pupuk. Berarti akan terjadi penurunan produksi gabah dan beras. Petani cenderung menyimpan beras di rumah karena untuk cadangan pangan selama pandemi.
"Pandemi korona belum berakhir sehingga petani cenderung mengamabkan stok beras. Dan kondisi alam saat ini belum memasuki musim panen sehingga petani enggan menjual beras atau gabah saat ini," jelas Petrus.
baca juga: Harga Beras Anjlok di Sejumlah Daerah Bekas Banjir Jateng
Kepala Subdivre Bulog Manggarai Baratm Zulkarnaen mengatakan target pembelian beras tahun ini 90 ton. Pihaknya masih menjajaki ke tingkat petani menjelang masa panen.
"Persoalan di Manggarai Barat, panen tidak serempak di masing-masing kecamatan. Dan Bulog hanya akan membeli beras dari petani dengan harga beli Rp8.300 per kg," pungkasnya. (OL-3)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved