Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Cabai Rawit Merah di Jawa Tengah Masih Pedas

Akhmad Safuan
13/3/2021 07:10
Harga Cabai Rawit Merah di Jawa Tengah Masih Pedas
Cabai rawit merah(MI/Andri Widiyanto)

HARGA cabai rawit merah masih tetap tinggi. Keterbatasan jumlah barang yang tidak sebanding dengan kebutuhan diduga menjadi penyebab tingginya harga cabai yang kerap disebut lombok setan tersebut.

Pemantauan Media Indonesia, Sabtu (13/3), harga cabai rawit merah di berbagai pasar tradisional Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Salatiga, Demak, Jepara dan Kudus masih cukup tinggi berkisar Rp95-110 per kilogram.

Tingginya harga cabai rawit merah (lombok setan) di pasaran menjadikan warga penggemar rasa pedas menahan diri, terutama dirasakan para pedagang makanan seperti ayam dan bebek goreng yang memilih mengurangi dan mengganti dengan cabai jenis lain.

"Banyak pelanggan saya mengeluh, sambal kurang pedas dan ada perubahan rasa karena saya mengurangi penggunaan cabai rawit merah," kata pemilik rumah makan di ruas Semarang-Yogya, Eko, 45.

Hal serupa juga diungkapkan Suwarni, pemilik usaha makanan ayam goreng di ruas Semarang-Pekalongan, Gringsi (Batang), terpaksa mengurangi konsumsi cabai jenis ini dan mengganti dengan jenis lain, namun hal ini menjadikan banyak komplain dari pelanggan.

"Kalau warna sambal masih bisa diatasi dengan menggunakan bahan kain seperti tomat atau cabai merah, tapi kalau rasa itu yang sulit," imbuhnya.

Baca juga:  Harga Cabai di Jepara dan Salatiga Semakin Pedas

Sementara itu para pedagang besar cabai di Pasar Johar (Semarang), Pasar Weleri (Kendal), Pasar Buntoro (Demak), Pasar Kluwon (Kudus), Pasar Jepara (Jepara) mengatakan masih tingginya harga cabai rawit merah karena jumlah barang tersedia tidak sebanding dengan kebutuhan yang juga cukup tinggi.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Johar, Semarang, Naning, 63, mengatakan lombok setan ini banyak diserap oleh industri rumahan sambal kacang atau makanan lain yang mengandalkan rasa pedas.

Pedagang lain di Pasar Pagi Salatiga, Suparmin, 55, mengatakan tingginya harga cabai rawit merah ini terjadi karena jumlah barang tidak sesuai kebutuhan, hal ini terjadi akibat berkurangnya panen di beberapa daerah sentra pertanian seperti Getasan dan Sumowono (Kab Semarang), Demak, Grobogan, Pati dan Blora.

"Biasanya saya bisa mengirim cabai rawit merah ke pedagang besar di beberapa pasar hingga sepuluh ton per hari, tapi sekarang hanya sekitar 3-4 ton per hari," ujar Sukardi, 65, distributor cabai di Demak.

Distributor cabai di Semarang, Abdullah, mengatakan, persediaan di tingkat petani terbatas. Hal ini berbeda dengan cabai jenis lain seperti cabai keriting, cabai merah besar yang berkisar Rp40-60 ribu per kilogram.

"Saya membeli dari petani untuk cabai rawit merah ini udah diatas Rp95 ribu per kilogram," ucap Abdullah.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya