Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HARGA cabai semakin pedas di beberapa daerah di Jawa Tengah, ibu rumah tangga dan usaha warung makan semakin kelimpungan karena harga mencapai Rp110-120 ribu per kilogram.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (10/3), pemilik usaha warung makan maupun ibu rumah tangga di beberapa daerah di Jawa Tengah kelimpungan, salah satu kebutuhan yakni cabai semakin terasa karena tidak hanya rasanya yang pedas tetapi juga harganya.
Harga cabai di pasar tradisional melonjak tajam mencapai 100% dari biasanya. Cabai rawit merah yang biasa dikenal dengan nama cabai setan harga melonjak dari Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp110-120 ribu per kilogram.
Pun di sentra pasar pertanian dan perkebunan seperti Kabupaten Semarang, Pemalang, Demak dan daerah lain, harga cabai mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Di Pasar Jepara 1, Kabupaten Jepara, harga cabai setan mencapai Rp110 ribu per kilogram. Hal ini terjadi karena ketersediaan barang yang ada berkurang hingga 50% dari sebelumnya.
Seorang pedagang di Pasar Jepara, Kusni, 50, mengatakan harga cabai rawit merah melonjak karena stok berkurang hingga 50% dari biasanya sejak dua pekan ini, tetapi kebutuhan cabai jenis ini cukup besar karena banyak digunakan oleh warung makan maupun ibu rumah tangga.
Baca juga: Harga Cabai di Mataram, NTB Tembus Rp110 Ribu Per Kilogram
Melambungnya, harga cabai juga terjadi di pasar tradisional di Kota Salatiga sejak sepekan ini dari sebelumnya Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp85 ribu per kilogram dan kini melonjak mencapai Rp120 ribu per kilogram.
Melonjaknya harga cabai ini terjadi karena pasokan dari beberapa daerah pertanian seperti Getasan, Bandungan, Sumowono dan lainnya berkurang akibat belum ada panen.
"Cabai jenis lain masih stabil antara Rp38-45 ribu per kilogram," kata Rukmini, 44, pedagang di pasar Tingkir, Kota Salatiga.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji mengatakan pemantauan terhadap berbagai barang dan kebutuhan warga terus dilakukan.
"Jika ada kenaikan melebihi kewajaran akan kami lakukan operasi pasar," ungkap Kusumo.
Sementara itu beberapa pemilik warung makan di daerah itu berupaya mengantisipasi dengan menggunakan jenis cabai lebih murah, namun diakui bagi penggemar rasa pedas terasa kurang.
"Ya mau bagaimana lagi, terpaksa mengurangi penggunaan cabai setan dan mengganti dengan jenis lain," tutur Maryatun, 35, pemilik warung makan di ruas jalan Semarang-Solo.(OL-5)
Aksi tersangka berhasil dibongkar polisi berawal dari banyaknya laporan dari petani di Jepara yang kehilangan alat pertanian traktor masuk ke kepolisian.
Bahkan berdasarkan pemeriksaan juga, ketiga WNA asal Iran ini melakuhan aksinya di dua tempat yakni Pasar Ratu dan Pasar Welahan, Kabupaten Jepara,
Petugas mendatangi sejumlah tempat kejadian perkara (TKP) merupakan kos-kosan di Kabupaten Jepara yang dipergunakan tersangka S,21, predator seksual sebagai ajang kejahatan seksualnya.
Tersangka S (21), seorang pemuda asal Jepara kini dijerat sebagai pelaku Kejahatan seksual dengan korban sebanyak 31 anak berusia 12 hingga 17 tahun.
SATUAN unit mobil Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah kos yang diduga disewa predator seksual di Jepara
Bea Cukai Jateng DIY memberikan izin fasilitas kawasan berikat kepada PT TBS Industrial Indo, produsen tas dan dompet kulit di Jepara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved