Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PERISTIWA tanah bergerak di dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dirasakan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Pemerintah daerah setempat pun sedang memikirkan upaya merelokasi warga yang terdampak langsung bencana di Kecamatan Nyalindung dan Gegerbitung tersebut.
Pelaksana Harian Bupati Sukabumi Zainul S, mengatakan butuh waktu merelokasi warga terdampak pergerakan tanah. Karena itu, dibutuhkan kajian teknis yang nantinya akan menjadi acuan melakukan relokasi.
"Kajiannya sangat teknis agar lahan yang nanti digunakan sebagai permukiman baru warga tidak salah tempat. Jangan sampai kita salah merelokasi," kata Zainul, Jumat (19/2).
Selain itu, lanjut Zainul, ketika semua sepakat dengan relokasi, maka perangkat daerah teknis harus menata sebaik mungkin pemukiman yang akan ditinggali masyarakat. Masyarakat pun harus diedukasi untuk meyakinkan mereka tidak perlu takut kehilangan lahan di tempat asal.
"Tanahnya tetap milik warga. Namun kami ingatkan agar di lokasi pergerakan tanah jangan dibangun sebagai perumahan. Lahannya bisa dimanfaatkan bercocok tanam," pungkasnya.
Peristiwa tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi terjadi di Desa Cijangkar dan Mekarsari, Kecamatan Nyalindung serta di Desa Ciengang Kecamatan Gegerbitung. Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Sukabumi, pergerakan tanah mengakibatkan sebanyak 343 jiwa harus mengungsinya. Rinciannya, di Desa Cijangkar sebanyak 168 jiwa, di Desa Mekarsari sebanyak 42 jiwa, dan di Desa Ciengang sebanyak 133 jiwa.
Pergerakan tanah juga mengakibatkan kerugian materil berupa 10 unit rumah rusak berat, 18 unit rumah rusak sedang, 9 unit rumah rusak ringan, 214 unit rumah terdampak, dan 103 unit rumah dalam kondisi terancam.
Wilayah Kabupaten Sukabumi memiliki risiko tanah longsor sedang hingga tinggi dengan cakupan luasnya mencapai 141.972 hektare. Potensinya hampir merata di semua kecamatan di kabupaten terluas kedua se-Jawa dan Bali itu. "Kami terus memantau perkembangan di lapangan," tegas Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman. (OL-15)
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
SEJUMLAH orangtua siswa mengaku masih kebingungan melakukan pendaftaran secara daring atau online untuk Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) 2025 di Jawa Barat (Jabar).
Dia menambahkan pendaftaran SPMB dapat dilakukan melalui kanal spmb.jabarprov.go.id atau melalui aplikasi Sapawarga.
SETARA Institute mengecam penyegelan masjid Ahmadiyah di Kota Banjar, Jawa Barat dan mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan
Direktur Jenderal Kesehatan Layanan Primer dan Komunitas Kemenkes, Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka kematian ibu dan bayi tinggi.
Adnan Prasetyo, bocah yang viral karena menaiki sepeda dari Brebes hendak menemui Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi, akhirnya dijadikan anak asuh oleh Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma.
SEBANYAK 353 warga di sejumlah dusun di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terpaksa mengungsi akibat rumah mereka mengalami kerusakan.
BENCANA tanah bergerak terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kali ini, menimpa Desa Mendala, Kecamatan Sirampog. Akibat kejadian ini ratusan rumah rusak berat
Pergerakan tanah di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meluas dan menyebabkan 55 rumah rusak berat.
Pergerakan tanah yang terjadi sekarang ini menyebabkan banyak rumah mengalami kerusakan pada bagian dinding tembok, lantai rumah, jalan dan lingkungan terbelah.
Kerusakan rumah warga, paling banyak di bagian dinding tembok retak bertambah rusak.
Pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut pernah terjadi pada puluhan tahun lalu dan kini kembali di 2025 menyebabkan 34 rumah terdampak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved