Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PERISTIWA tanah bergerak di dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dirasakan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Pemerintah daerah setempat pun sedang memikirkan upaya merelokasi warga yang terdampak langsung bencana di Kecamatan Nyalindung dan Gegerbitung tersebut.
Pelaksana Harian Bupati Sukabumi Zainul S, mengatakan butuh waktu merelokasi warga terdampak pergerakan tanah. Karena itu, dibutuhkan kajian teknis yang nantinya akan menjadi acuan melakukan relokasi.
"Kajiannya sangat teknis agar lahan yang nanti digunakan sebagai permukiman baru warga tidak salah tempat. Jangan sampai kita salah merelokasi," kata Zainul, Jumat (19/2).
Selain itu, lanjut Zainul, ketika semua sepakat dengan relokasi, maka perangkat daerah teknis harus menata sebaik mungkin pemukiman yang akan ditinggali masyarakat. Masyarakat pun harus diedukasi untuk meyakinkan mereka tidak perlu takut kehilangan lahan di tempat asal.
"Tanahnya tetap milik warga. Namun kami ingatkan agar di lokasi pergerakan tanah jangan dibangun sebagai perumahan. Lahannya bisa dimanfaatkan bercocok tanam," pungkasnya.
Peristiwa tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi terjadi di Desa Cijangkar dan Mekarsari, Kecamatan Nyalindung serta di Desa Ciengang Kecamatan Gegerbitung. Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Sukabumi, pergerakan tanah mengakibatkan sebanyak 343 jiwa harus mengungsinya. Rinciannya, di Desa Cijangkar sebanyak 168 jiwa, di Desa Mekarsari sebanyak 42 jiwa, dan di Desa Ciengang sebanyak 133 jiwa.
Pergerakan tanah juga mengakibatkan kerugian materil berupa 10 unit rumah rusak berat, 18 unit rumah rusak sedang, 9 unit rumah rusak ringan, 214 unit rumah terdampak, dan 103 unit rumah dalam kondisi terancam.
Wilayah Kabupaten Sukabumi memiliki risiko tanah longsor sedang hingga tinggi dengan cakupan luasnya mencapai 141.972 hektare. Potensinya hampir merata di semua kecamatan di kabupaten terluas kedua se-Jawa dan Bali itu. "Kami terus memantau perkembangan di lapangan," tegas Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman. (OL-15)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
INTENSITAS hujan tinggi menyebabkan pergerakan tanah yang melanda di Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, meluas.
SEBANYAK 353 warga di sejumlah dusun di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terpaksa mengungsi akibat rumah mereka mengalami kerusakan.
BENCANA tanah bergerak terjadi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kali ini, menimpa Desa Mendala, Kecamatan Sirampog. Akibat kejadian ini ratusan rumah rusak berat
Pergerakan tanah di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meluas dan menyebabkan 55 rumah rusak berat.
Pergerakan tanah yang terjadi sekarang ini menyebabkan banyak rumah mengalami kerusakan pada bagian dinding tembok, lantai rumah, jalan dan lingkungan terbelah.
Kerusakan rumah warga, paling banyak di bagian dinding tembok retak bertambah rusak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved