Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERGERAKAN tanah di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat masih meluas dan menyebabkan 55 rumah rusak berat, 35 rusak sedang dengan jumlah 215 jiwa terdampak. Sebanyak 53 kepala keluarga (KK) atau 143 jiwa terpaksa harus mengungsi.
"Tim ahli Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan pemeriksaan gerakan tanah. Akan tetapi, intensitas hujan tinggi yang terjadi di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, retakan tanah semakin meluas dan menyebabkan 55 rumah rusak parah, 35 rusak sedang, 2 masjid rusak parah, sedang, 2 madrasah rusak sedang dan 1 pesantren rusak sedang," katanya, Senin (24/2).
Ia mengatakan, akibat pergerakan tanah tersebut 53 Kepala Keluarga (KK) atau 143 jiwa di Dusun Margamulya terpaksa harus mengungsi ke rumah saudara mereka dan posko penampungan penanganan darurat bencana BPBD.
"Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Brimob Polda Jabar, relawan, pemerintah desa, warga terpaksa harus melakukan evakuasi terhadap 53 Kepala Keluarga (KK) atau 134 jiwa ke lokasi yang lebih aman. Karena, rumah yang telah mereka tempati mengalami kerusakan parah pada dinding tembok, lantai, halaman rumah, jalan, lahan pertanian terbelah," ujarnya.
Sementara itu, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Aam Muharam mengatakan, intensitas hujan tinggi yang terjadi telah membuat pergerakan tanah meluas dan kerusakan rumah bertambah tercatat ada 93 Kepala Keluarga (KK) dari 90 rumah atau 215 jiwa terdampak. Namun, pergerakan tanah menyebabkan 53 kepala keluarga atau 143 jiwa terpaksa harus mengungsi. (E-2)
Dua peralatan EWS yang masih aktif berada di Desa Cibeureum, Kecamatan Talaga dan Desa Jerukleueut, Kecamatan Sindangwangi.
Pascakejadian tanah bergerak, kontur tanah relatif masih cukup labil. Parahnya, intensitas curah hujan pun masih cukup tinggi, sehingga memicu kondisi tanah terus bergeser.
Gerakan tanah akan terjadi pada suatu lereng, jika ada keadaan ketidakseimbangan yang menyebabkan terjadinya suatu proses mekanis,
Pihaknya kini berupaya untuk meningkatkan distribusi air bersih melalui PAM Jaya agar mengurangi penggunaan air tanah.
Ia pun meyakini seluruh aparat kelurahan di 10 wilayah rawan pergeseran tanah dan tanah longsor tersebut sudah mengantisipasi bencana tersebut.
Beberapa ciri tanah longsor, seperti ada lapisan tanah/batuan yang miring ke arah luar. Lalu, rembesan air pada lereng, hingga pohon dengan batang yang terlihat melengkung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved