Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
INTENSITAS hujan tinggi menyebabkan pergerakan tanah yang melanda di Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, meluas. Dilaporkan tidak ada korban jiwa, tapi 31 rumah rusak termasuk dua masjid dan jalan utama menghubungkan Kecamatan Taraju ambles.
Oom, 38, warga Kampung Gunung Gagak mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak beberapa bulan, telah menyebabkan banyak rumah mengalami kerusakan di rumahnya. Terutama di bagian dinding tembok, lantai rumah, jalan dan lingkungan terbelah. Warga merasakan ada pergeseran tanah setiap malam.
"Warga setiap malam merasakan dari atas genteng berbunyi. Kami berharap pemerintah daerah segera merelokasi ke tempat yang lebih aman. Pergeseran tanah membuat warga takut kalau hujan akan terjadi longsor termasuk gempa," katanya, Selasa (24/6).
Sementara itu, Kepala Desa Sukawangi Dudu Rahman mengatakan mendapat laporan adanya 31 unit rumah terdampak pergerakan tanah. Kejadian tersebut, terdeteksi sejak 2022. Ia menyebut pergerakan tanah semakin meluas.
"Kami telah melakukan koordinasi dengan BPBD, Camat, Perkim, Bappeda melakukan verifikasi dan langkah termasuk melakukan pengawasan di lapangan. Hasilnya tercatat ada 31 unit rumah mengalami kerusakan di bagian dinding tembok retak, lantai belah," katanya.
Pergerakan tanah yang terjadi perlu, kata dia, perlu diwaspadai karena berpotensi mengakibatkan longsor saat banjir. Puluhan warga terdampak, ujar dia, masih bertahan di rumah mereka. Menurutnya relokasi langkah penting agar tidak ada korban jiwa. (H-4)
Tanah bergerak di Purwakarta itu mengarah ke utara, sementara posisi jalan tol berada di arah sebaliknya.
Kepala PVMBG Priatin Hadi Wijaya mengatakan, dalam empat hari terakhir, area terdampak meluas hampir lima kali lipat, dari semula 2 hektare menjadi sekitar 10 hektare
Pergerakan tanah sudah makin meluas dan membuat kerusakan rumah bertambah. Tercatat ada 110 Kepala Keluarga (KK) atau 279 jiwa terdampak.
Selain puluhan rumah terdampak, pergerakan tanah ini juga merusak fasilitas umum, seperti masjid dan bahkan jalan akses kampung terputus.
Berdasarkan catatan sementara, sekitar 50 kepala keluarga atau lebih dari 150 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved