Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tukang Bensin Sisihkan Keuntungan untuk Beli Lampu Penerang Jalan

Depi Gunawan
17/2/2021 13:51
Tukang Bensin Sisihkan Keuntungan untuk Beli Lampu Penerang Jalan
Pengendara motor mengisi bahan bakar minyak di Pom Mini Cantik yang berada di Jalan Sukaraja-Sukarame, Rabu (17/2).(MI/Depi Gunawan.)

MINIMNYA penerangan jalan umum (PJU) di Jalan Sukaraja-Sukarame, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, membuat hati Supriyadi tergerak untuk memasang lampu di ruas jalan tersebut. Lelaki berusia 52 tahun itu rela menyisihkan sebagian keuntungan dari berjualan bensin eceran untuk memasang beberapa lampu sejak delapan bulan lalu.

Alhasil, jalan penghubung antar desa tersebut kini tidak terlalu gelap gulita pada malam hari. "Sekarang baru tiga lampu yang sudah dipasang. Rencananya mau sampai delapan lampu di beberapa titik. Kalau jalan sudah terang, pengguna kendaraan juga akan merasa aman," kata Supriadi ditemui di pom bensin miliknya, Rabu (17/2).

Agar menarik perhatian pembeli, di beberapa sudut jalan dan kios pom bensin mini miliknya, Supriadi memasang spanduk bertuliskan Beli BBM di Pom Mini Cantik, Anda Ikut Menerangi Jalan Ini. Ternyata, cara itu ampuh sebab pelanggannya kini terus bertambah.

Tidak hanya itu, banyak juga pembeli yang rela menyumbangkan uang kembalian pembelian bensin untuk membantu pemeliharaan penerangan jalan. Dalam sebulan, Supriadi menyisihkan uang sebesar Rp150 ribu untuk biaya listrik.

"Niatnya mau pasang sampai ujung jalan, tapi kemampuan saya baru segini. Nanti mungkin kalau sudah ada uang, mau tambah lampu di beberapa titik lagi," ujarnya.

Supriadi menuturkan pemeliharaan jalan Sukaraja-Sukarame mulai terbengkalai sejak setahun terakhir atau tepatnya setelah kelompok pemelihara dan pemanfaat (KPP) dibubarkan karena keluhan penarikan iuran bagi pengguna jalan untuk pemeliharaan jalan.

Sejak KPP dibubarkan, dia melanjutkan, jalan Sukaraja-Sukarame yang memiliki panjang sekitar 1,9 km menjadi rusak berat. Padahal, hasil iuran itu digunakan untuk membetulkan jalan yang dilakukan selama enam bulan sekali sekaligus biaya untuk penerangan jalan.

"Walau ada yang protes, tapi ada juga yang mendukung dengan penarikan iuran dari pengguna jalan. Setelah tidak ada portal, warga sekitar sering menyumbang batu untuk menambal jalan berlubang, saya juga yang langsung mengerjakan. Biar rusaknya enggak semakin parah," ucapnya.

Dia menyebut, perbaikan infrastruktur sekaligus penambahan lampu penerangan jalan menurut rencana dikerjakan pada pertengahan tahun ini dengan menggunakan anggaran dana desa setelah ada masukan dari pengurus RW di Desa Langensari karena ruas jalan ini sangat vital dilalui kendaraan.

"Karena waktunya masih cukup lama, saya akan terus mencoba membenahi jalan ini. Minimal, jangan sampai ada kecelakaan atau tindak kejahatan yang diakibatkan rusaknya jalan ini," jelasnya.

Masih di wilayah Lembang, warga RW 06 Desa Lembang secara swadaya memperbaiki saluran air atau gorong-gorong Jalan Sukamantri karena sering menyebabkan banjir ke rumah. Warga tidak berpangku tangan menunggu bantuan pemerintah, padahal permukiman mereka tidak jauh dari rumah pribadi Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna.

"Tidak ada bantuan pemerintah. Anggaran perbaikan gorong-gorong murni hasil swadaya warga sekitar," terang Ketua RW 06, Rohmat Saefuloh.

Rohmat mengungkapkan, saat ini status Jalan Sukamantri milik Pemda Bandung Barat. Sebagai Ketua RW di lingkungan kediaman bupati, Rohmat mengaku belum sempat menyampaikan langsung keluhan kerusakan infrastruktur kepada orang nomor satu di Bandung Barat tersebut.

"Kalau ke bupati belum, cuma beberapa tahun lalu sudah coba menyampaikan surat permohonan tapi belum ada realisasinya. Jika akses jalan desa, mungkin kami sampaikan ke desa, tapi jalan ini milik kabupaten. Makanya, daripada lama lebih baik kami swadaya saja," kata Rohmat. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya