Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PERGERAKAN tanah terjadi di tiga desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bersamaan tingginya intensitas curah hujan akhir-akhir ini. Hingga saat ini pergerakan tanah di daerah itu masih terus terjadi.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menjelaskan tiga lokasi pergerakan tanah berada di Desa Ciherang dan Mekarsari di Kecamatan Nyalindung serta di Desa Ciengang di Kecamatan Gegerbitung. Pergerakan tanah mulai terlihat masif sejak Kamis (4/2) karena dipicu tingginya intensitas curah hujan.
"Hingga saat ini kami terus memantau perkembangannya karena hujan masih terus terjadi," kata Eka, Minggu (14/2).
Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Sukabumi, pergerakan tanah membuat warga mengungsi sebanyak 343 jiwa. Rinciannya, di Desa Ciherang sebanyak 168 jiwa, Desa Mekarsari sebanyak 42 jiwa, dan Desa Ciengang sebanyak 133 jiwa.
"Kami juga melakukan rapat koordinasi dengan aparatur desa dan kecamatan serta unsur Forkopimcam membuat posko pengungsian. Kecamatan Nyalindung, poskonya dipusatkan di SDN Ciherang dan Kecamatan Gegerbitung di SMPN Ciengang," jelas Eka.
Pergerakan tanah juga mengakibatkan kerugian materiel berupa 10 rumah rusak berat, 18 rumah rusak sedang, 9 rumah rusak ringan, 214 rumah terdampak, dan 103 rumah dalam kondisi terancam. Percepatan penanganan dilakukan antara BPBD dengan Forkopimcam, relawan, masyarakat, dan tim gabungan lain.
Penanganannya berupa pembuatan posko tanggap darurat bencana, pembuatan pos pengungsian, pembuatan MCK, dapur umum, serta penyediaan air bersih. "Perkiraan BMKG, hujan masih akan berlangsung hingga akhir Februari. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi," pungkasnya. (OL-14)
WALI Kota Sukabumi Ayep Zaki, menghadiri Rapat Sosialisasi dan Koordinasi Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2026.
PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Temuan ini diyakini menjadi bukti kuat bahwa wilayah Gunung Tangkil dulunya merupakan bagian dari jalur perdagangan maritim antara Nusantara dan Tiongkok.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
INTENSITAS hujan tinggi menyebabkan pergerakan tanah yang melanda di Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, meluas.
Tanah bergerak di Purwakarta itu mengarah ke utara, sementara posisi jalan tol berada di arah sebaliknya.
Kepala PVMBG Priatin Hadi Wijaya mengatakan, dalam empat hari terakhir, area terdampak meluas hampir lima kali lipat, dari semula 2 hektare menjadi sekitar 10 hektare
Pergerakan tanah sudah makin meluas dan membuat kerusakan rumah bertambah. Tercatat ada 110 Kepala Keluarga (KK) atau 279 jiwa terdampak.
Selain puluhan rumah terdampak, pergerakan tanah ini juga merusak fasilitas umum, seperti masjid dan bahkan jalan akses kampung terputus.
Berdasarkan catatan sementara, sekitar 50 kepala keluarga atau lebih dari 150 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved