Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tiga Desa di Kabupaten Sukabumi Dilanda Pergerakan Tanah

Benny Bastiandy
15/2/2021 01:50
 Tiga Desa di Kabupaten Sukabumi Dilanda Pergerakan Tanah
Pergerakan tanah.(MI/Adi Kristiadi.)

PERGERAKAN tanah terjadi di tiga desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bersamaan tingginya intensitas curah hujan akhir-akhir ini. Hingga saat ini pergerakan tanah di daerah itu masih terus terjadi.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menjelaskan tiga lokasi pergerakan tanah berada di Desa Ciherang dan Mekarsari di Kecamatan Nyalindung serta di Desa Ciengang di Kecamatan Gegerbitung. Pergerakan tanah mulai terlihat masif sejak Kamis (4/2) karena dipicu tingginya intensitas curah hujan.

"Hingga saat ini kami terus memantau perkembangannya karena hujan masih terus terjadi," kata Eka, Minggu (14/2).

Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Sukabumi, pergerakan tanah membuat warga mengungsi sebanyak 343 jiwa. Rinciannya, di Desa Ciherang sebanyak 168 jiwa, Desa Mekarsari sebanyak 42 jiwa, dan Desa Ciengang sebanyak 133 jiwa.

"Kami juga melakukan rapat koordinasi dengan aparatur desa dan kecamatan serta unsur Forkopimcam membuat posko pengungsian. Kecamatan Nyalindung, poskonya dipusatkan di SDN Ciherang dan Kecamatan Gegerbitung di SMPN Ciengang," jelas Eka.

Pergerakan tanah juga mengakibatkan kerugian materiel berupa 10 rumah rusak berat, 18 rumah rusak sedang, 9 rumah rusak ringan, 214 rumah terdampak, dan 103 rumah dalam kondisi terancam. Percepatan penanganan dilakukan antara BPBD dengan Forkopimcam, relawan, masyarakat, dan tim gabungan lain.

Penanganannya berupa pembuatan posko tanggap darurat bencana, pembuatan pos pengungsian, pembuatan MCK, dapur umum, serta penyediaan air bersih. "Perkiraan BMKG, hujan masih akan berlangsung hingga akhir Februari. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya