Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Jabar Luncurkan Borongdong.id

Bayu Anggoro
10/2/2021 13:06
Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Jabar Luncurkan Borongdong.id
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil(ANTARA FOTO/Sigid K)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat meluncurkan pasar digital berupa situs bernama borongdong.id. Program yang digagas berkat kerja sama bank bjb, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dinas UMKM dan Bank Indonesia ini dibuat untuk meningkatkan transaksi dari kelompok menengah atas khususnya untuk membeli produk UMKM asli Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan borongdong.id lahir dari semangat optimistis kebangkitan ekonomi pada 2021.

"Harus pulih dari pandemi. Sekarang vaksin berproses, ekonomi juga pulih," kata pria yang kerap disapa Kang Emil saat meluncurkan pasar digital tersebut di Gedung Sate, Bandung, Rabu (10/2).

Menurut Emil, masyarakat harus kembali produktif meski proses vaksinasi belum usai. Peningkatan produktivitas ini akan maksimal jika dilakukan secara bersama-sama.

"Dengan borongdong.id ini, mendorong 27% masyarakat yang merupakan kelas menengah atas agar lebih sering berbelanja produk UMKM lokal, untuk menggerakkan ekonomi 73% masyarakat menengah bawah," ujarnya.

Dalam hal ini, Emil memastikan platform jual beli ini akan menyasar ASN di Jawa Barat yang kondisi ekonominya tidak terganggu meski saat ini masih pandemi.

"ASN ini penghasilannya tidak terganggu, beda dengan masyarakat lain," imbuhnya.

Menurutnya, terdapat 330 ribu ASN di seluruh Jawa Barat.

"Yang belanjanya ada 100 ribu saja, sudah berapa puluh miliar produk UMKM yang terserap," ucapnya.

Baca juga: Ratusan Hotel di Jawa Barat Bangkrut Terimbas Pandemi

Oleh karena itu, Emil meminta pemangku kebijakan di institusi pemerintah untuk menginstruksikan ASN agar berbelanja di borongdong.id.

"Masyarakat harus saling berempati," tukasnya.

Selain itu, Emil menyebut hadirnya platform digital ini untuk menyosialisasikan pentingnya digitalisasi di saat ini. Bahkan, setiap pelaku UMKM saat ini wajib beralih ke digital.

"Jika dulu digitalisasi itu pilihan, sekarang jadi kewajiban," tuturnya.

Di tempat yang sama, Direktur Komersial bank bjb Nancy Adistyasari mengatakan saat ini jumlah pelaku UMKM yang tergabung dalam borongdong.id sebanyak 256.

"120 di antaranya merupakan mitra UMKM kami," ujarnya.

Berbagai UMKM telah masuk menjadi mitra platform tersebut seperti kuliner, busana, kerajinan, dan kecantikan. Menurut dia, untuk menjadi mitra dilakukan seleksi terlebih dahulu.

"Memang kami pilih dulu mana yang sudah punya kemampuaan untuk jualan online," ungkapnya.

Selain itu, Nancy memastikan pihaknya melakukan pendampingan terhadap mitranya tersebut. Salah satunya melalui program di sentra yang dikhususkan untuk melatih UMKM.

"Kami secara digital bersama pelaku UMKM bertemu secara online, diskusi, tukar informasi mengenai kondisi pasar, harga. Kami bentuk pasar UMKM supaya mereka ada akses untuk berjualan," katanya.

Tak hanya itu, pihaknya memberikan pelatihan terkait pemasaran, pengemasan, dan tampilan produk lainnya. Ia pun berharap borongdong.id bisa semakin berkembang sehingga memberi efek domino.

Kepala Bank Indonesia perwakilan Jawa Barat Herawanto mendukung langkah ini. Menurutnya, keterlibatan kelas menengah atas sangat berarti untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

Terlebih, menurutnya perekonomian Jawa Barat triwulan IV 2020 tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan III 2020 meskipun masih dalam tekanan kontraksi akibat pandemi yang masih terjadi.

"Secara triwulanan, perekonomian Jawa Barat mencatat pertumbuhan positif sebesar 0,22% (qtq). Untuk keseluruhan tahun 2020 perekonomian Jawa Barat mengalami kontraksi sebesar -2,44% (yoy)," katanya di tempat yang sama.

Dia berharap adanya langkah-langkah inovatif dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Dalam kerangka pemulihan ekonomi, Bank Indonesia Jawa Barat telah menggemakan lima kunci pemulihan ekonomi.

"Salah satunya mendorong sisi demand (konsumsi masyarakat) melalui stimulus fiskal. Juga mendorong percepatan digitalisasi ekonomi untuk industri besar, menengah, dan UMKM," pungkasnya.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya