Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Banjir,2.856 Sawah di Kudus Gagal Panen dan Petani Pati Panen Dini

Akhmad Safuan
06/2/2021 12:31
Banjir,2.856 Sawah di Kudus Gagal Panen dan Petani Pati Panen Dini
Ilustrasi sawah terendam.(MI/Gabriel Langga)

BENCANA banjir merendam Kabupaten Kudus mengakibatkan ribuan keluarga terdampak dan sebanyak 2.856 hektare tanaman padi mengalami gagal panen (Puso). Sementara akibat banjir di Pati, ratusan petani terpaksa melakukan panen dini mencegah kerugian akibat banjir.

Pantauan Media Indonesia Sabtu (6/2), ratusan petani di Desa Tandomulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, saat hujan dan banjir merendam padi, mereka melakukan panen dini di lahan sekitar 300 hektare

Panen dini pada tanaman padi yang belum 100% menguning itu dilakukan karena khawatir tanaman padi mengalami gagal panen dan semakin merugikan mereka. Meskipun demikian, proses panen dilakukan juga tidak mudah karena harus menggunakan rakit.

''Harusnya pekan depan baru bisa dipanen, tetapi kami khawatir tanaman padi semakin rusak dan gagal panen hingga kerugian capai miliaran rupiah,'' kata Kepala Desa Tondomulyo Nur Yahya.

Banjir di desa ini, demikian Nur Yahya, terjadi hampir terjadi setiap tahunnya karena tingginya intensitas hujan dan luapan Sungai Juwana. Diharapkan normalisasi sungai segera dilakukan mengingat pendangkalan cukup tinggi.

Sementara itu banjir terjadi di Kudus mengakibatkan sedikitnya sedikitnya 2.000 keluarga terdampak. Bahkan luapan Sungai Piji ini juga membuat 2.856 hektare dari 3.010 hektare sawa terendam dan mengalami gagal panen (puso).

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Dewi Masitoh mengungkapkan banjir terjadi sejak sepekan lalu itu telah merendam ribuan sawah di sembilan kecamatan. Sedangkan 2.856 hektare sawah yang puso terjadi di lima kecamatan yakni Jati, Kaliwungu, Jekulo, Mejobo, dan Undaan.

Berdasarkan data yang masuk, demikian Dewi Masitoh, jumlah lahan pertanian mengalami gagal panen di Kecamatan Undaan 1.390 hektare, Kaliwungu 530 hektare, Kecamatan Jekulo 475 hektare, Kecamatan Mejobo 399 hektare, dan Kecamatan Jati 216 hektare.

''Kerugian akibat gagal panen itu capai Rp28 miliar lebih, segera akan kita ajukan klaim ke Jasindo bagi petani yang ikut tergabung di Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),'' ujar Dewi Masitoh. (AS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya