Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tanah Bergerak, BPBD Evakuasi Warga Kota Batu

Bagus Suryo
02/2/2021 13:15
Tanah Bergerak, BPBD Evakuasi Warga Kota Batu
Petugas BPBD Kota Batu evakuasi warga yang terdampak tanah bergerak di Dusun Brau, Desa Gunung Sari, Kecamatan Bumiaji.(DOK BPBD Kota Batu)

PERSONEL BPBD Kota Batu, Jawa Timur bergerak cepat ke lokasi rawan tanah longsor saat alarm alat Early Warning System (EWS) di Dusun Brau, Desa Gunung Sari, Kecamatan Bumiaji, berbunyi tanda bahaya. Sontak, warga RT 4 RW 10 panik sempat berhamburan ke luar rumah ketika hujan deras mengguyur kawasan setempat.

Sistem peringatan dini itu memberikan sinyal bahaya tanah gerak atau tanah longsor, mengharuskan warga cepat menyelamatkan diri. Warga panik lantaran sebelumnya tanah longsor sempat menggerus tebing curam dan nyaris merobohkan 11 rumah. Alarm berbunyi sejak Senin (1/2) siang dan berbunyi lagi malam hari. Personel BPBD berada di lokasi, kini membangun tempat pengungsian.

"Alarm berbunyi 15 kali dan sampai pukul 22.00 WIB alarm EWS tidak berbunyi," tegas Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim, Selasa (2/2).

Petugas sudah bergerak ke lokasi rawan longsor sembari mengimbau warga segera mengungsi ke tempat aman. Pasalnya, hasil kaji cepat, terjadi gerakan tanah. 

"Ada 15 kepala keluarga berada pada kawasan rawan longsor. Saat ini satu keluarga atau tiga orang melakukan evakuasi mandiri mengungsi ke rumah orangtuanya," katanya.

baca juga: BPBD Flores Timur Ingatkan Cuaca Buruk

Sedangkan 14 keluarga belum bersedia dievakuasi karena memilih bertahan di rumah masing-masing. Kendati demikian, petugas BPBD terus melakukan pendekatan persuasif sampai akhirnya warga bersedia disediakan tempat evakuasi sementara yang lokasinya dipandang aman dan tidak jauh dari rumahnya. 

"Tempat evakuasi akan digunakan warga saat terjadi cuaca hujan, alarm EWS berbunyi dan adanya kebijakan perintah dari sistem komando siaga darurat bencana untuk melakukan evakuasi," ujarnya.

Saat ini petugas melanjutkan kaji cepat sembari membangun tempat pengungsian. Sebelumnya, tebing di kawasan itu longsor pada Kamis (14/1) lalu. Saat itu, sebanyak 11 rumah rawan ambruk karena tebing curam longsor.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya