Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PIMPINAN Pondok Pesantren (Ponpes) Bani Abbas Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, KH Abbas Wahyudin, mengatakan sudah 20 tahun pihaknya menampung pasien rehabilitasi kecanduan narkoba dan gangguan mental.
"Banyak terbukti sembuh," kata Abbas Wahyudin di Lebak, Kamis (14/1).
Pasien rehabilitasi kecanduan narkoba dan gangguan jiwa paling cepat sembuh hanya dengan waktu sepekan dan jika lama hingga mencapai empat tahun. Pengobatan yang diberikan kepada pasien tersebut berbentuk media dengan berdoa kepada Allah SWT dan memberikan air putih.
Sebab, ujar Abbas, semua penyakit yang dialami manusia itu atas kehendak Allah SWT. Karena itu, dirinya berdoa dan memberikan air putih untuk mengobati pasien rehabilitasi kecanduan narkoba dan gangguan jiwa.
"Kami melayani pengobatan pasien rehabilitasi kecanduan narkoba dan gangguan jiwa dengan jumlah relatif kecil akibat terbatas tenaga juga sarana, sebab pasien itu kerap kali mengamuk," tuturnya.
Menurut dia, saat ini, pasien yang menjalani rehabilitasi narkoba dan gangguan jiwa sebanyak 10 orang termasuk di antaranya anggota polisi dari Polda Banten.
Penanganan pengobatan itu, kata dia, bagi pasien baru ditempatkan di kamar khusus dan jika sudah sadar, mereka nantinya disatukan dengan santri.
Baca juga: Pimpinan Ponpes Bogor Gelar Istigasah Tangkal Radikalisme
Abbas mengatakan, saat ini, jumlah santri yang belajar 35 orang dan mereka setiap hari melaksanakan kegiatan rutin mengaji juga membantu pasien yang menjalani pengobatan rehabilitasi kecanduan dan gangguan jiwa.
Tujuan mendirikan pesantren ini, kata dia, untuk membantu pertolongan umat manusia khusus kecanduan narkoba dan gangguan jiwa. Adapun, biaya pengobatan itu seikhlasnya saja, tetapi keperluan pasien wajib dipenuhi oleh anggota keluarga pasien.
Namun, pihaknya menolak jika pasien narkoba itu dalam kondisi fisiknya sudah rusak parah.
"Kami mengobati pasien kecanduan narkoba dan gangguan jiwa, selain warga Banten juga terdapat dari DKI Jakarta, Bogor dan Bekasi," tukasnya sambil menyatakan pesantren miliknya tanpa bantuan dari pemerintah daerah setempat.
Sementara itu, Arafah (40) warga Pandeglang mengaku selama setahun menjalani pengobatan rehabilitasi narkoba kembali sembuh dan kini tinggal di pesantren untuk mengikuti pengajian.
"Kami hingga kini belum pulang karena merasa tenang tinggal di pesantren ini," kata Arafah.(Ant/OL-5)
Partai Golkar Alihkan Dukungan ke Airin-Ade
Akhir pekan ini, jalan-jalan ke Temu Bisnis Kemitraan Nasional Rantai Pasok (Kenarok) di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, yuk!
Aston Hotels telah merancang berbagai paket menarik untuk membuat bulan Ramadan ini benar-benar istimewa.
Momen liburan bersama keluarga atau dengan rekan kerja di kantor akan semakin seru dan berkesan saat dilakukan di lokasi yang tepat, seperti Mutiara Carita Cottages.
Salah satunya dengan menjalani laga ujicoba melawan Persita Tangerang, Sabtu (1/5) lalu meski hasilnya terbilang belum memuaskan.
Pada orang dengan hoarding disorder, penimbunan sering kali dilakukan secara acak dan sembarangan. Mereka merasa aman saat bisa menumpuk sampah karena merasa sayang saat membuangnya.
Salah satunya ialah muncul stresor pada penderita OCD. Stresor merupakan faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya respons stres.
Prevalensi depresi tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-24 tahun dengan sebanyak 2 persen yang didominasi dari latar belakang ekonomi bawah.
Potensi risiko gangguan kejiwaan di kalangan caleg menjadi atensi manajemen RSUD Sayang.
Berdasarkan informasi dari keluarganya, petugas tersebut memiliki riwayat dan keturunan penyakit kejiwaan
Angka kejadian gangguan jiwa di Indonesia terus meningkat, dalam waktu lima tahun terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved