Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kota Tasikmalaya Belum Mau PSBB meski Zona Merah Lagi

Adi kristiadi
06/1/2021 19:30
Kota Tasikmalaya Belum Mau PSBB meski Zona Merah Lagi
Spanduk permberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).(Antara)

KASUS terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengalami peningkatan cukup signifikan. Untuk yang ketiga kalinya, Kota Tasikmalaya ditetapkan dalam status zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19. Namun, pemkot belum mau menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya masih terus berusaha untuk menekan angka kasus terkonfirmasi positif di setiap perkampungan dan kelurahan. Salah satunya melakukan operasi yustisi di sejumlah kegiatan warga, mereka dilarang berkerumun dan harus memakai masker saat di luar rumah," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, Rabu (6/1)

Ia mengatakan, kebijakan PSBB belum dipikirkan lagi untuk diterapkan. Satgas Covid terus melakukan pengawasan di enam ruang publik yang masih ditutup. Jika ada kerumunan maupun aktifitas yang menyebabkan kerumunan harus membubarkan diri atau dibubarkan. Hal ini untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran wabah virus Covid-19.

"Kami tidak ingin melakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tapi sekarang lebih memperketat pengawasan agar warga menerapkan protokol kesehatan. Jika diberlakukan PSBB kembali, dampaknya besar bagi perekonomian," ujarnya.

Menurut dia, Kota Tasikmalaya sangat mungkin lepas dari zona merah covid. Namun, harus mendapat dukungan dan kerjasama seluruh lapisan masyarakat. Kembalinya Kota Tasikmalaya ke zona merah, jelas Ivan, juga peran warga yang tidak patuh menerapkan/melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid.

"Jadi kami akan lebih tegas dalam memonitor pelaksanaan protokol kesehatan. Kalau ditemukan warga di ruang publik mengabaikan protokol kesehatan, termasuk pelaku usaha, kita siapkan sanksi yang berat," tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Rabu (6/1) tercatat kasus positif covid-19 ada 2.329 orang. Di antaranya 1.722 orang dinyatakan sembuh, 553 pasien masih mendapat perawatan dan 53 orang meninggal dunia. (OL-13)

Baca Juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di NTT Capai 56%



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya