Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Stok Kedelai Aman, Perajin Tempe di Sidoarjo Kembali Berproduksi

Heri Susetyo
04/1/2021 18:05
Stok Kedelai Aman, Perajin Tempe di Sidoarjo Kembali Berproduksi
Pekerja sedang mengangkat kedelai saat memproduksi tahu.(Antara/Arif Firmansyah)

SEMPAT berhenti berproduksi selama tiga hari sejak 1 Januari 2021, para produsen tahu dan tempe di Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo sudah mulai memproduksi lagi, Senin (4/1).

Para perajin tempe tahu di desa ini sempat berhenti berproduksi akibat kelangkaan dan melonjaknya harga bahan baku kedelai sejak akhir  Desember 2020. Sebelum mengalami kenaikan, harga bahan baku kedelai hanya Rp7 ribu per/kilogram sekarang naik menjadi Rp9.300 per/kg.

Pejabat Bupati Sidoarjo Hudiyono didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo Charda mengecek stok kedelai di gudang milik Primkopti Karya Mulya di Desa Sepande, Senin (4/1). Koperasi yang menaungi 270 produsen tempe ini setiap bulannya menyediakan bahan baku kedelai sebanyak 15 ribu ton.

Hudiyono menegaskan, stok kedelai di Jatim saat ini sudah tersedia 450 ribu ton. Sehingga kebutuhan kedelai untuk para produsen tahu-tempe di Sidoarjo juga dipastikan bisa terpenuhi.

"Masyarakat sebenarnya banyak yang membutuhkan tahu tempe karena sudah menjadi konsumsi sehari-hari. Untuk Jatim stok yang tersedia ada 450 ribu ton, saya kira di Sidoarjo ini bisa terpenuhi karena tiap bulannya yang dibutuhkan sekitar 15 ribu dan kita pastikan tidak ada kelangkaan kedelai," kata Hudiyono.

Menurutnya, saat ini Pemkab Sidoarjo bersama Pemprov Jatim berupaya menekan harga bahan baku kedelai bersama dengan pemerintah pusat. Kelangkaan bahan baku kedelai menurut Hudiyono disebabkan impor dalam jumlah besar yang dilakukan Amerika Serikat dan Tiongkok.

Kondisi ini mengakibatkan stok kedelai di pasar internasional mengalami kekurangan. Sementara mayoritas perodusen tahu dan tempe di Indonesia menggantungkan kedelai impor termasuk produsen dari Sidoarjo. "Kelangkaan kedelai kemarin bukan hanya terjadi di Sidoarjo saja tetapi juga terjadi secara nasional," katanya.

Impor besar-besaran yang dilakukan AS dan Tiongkok juga menyebabkan harga bahan baku tahu dan tempe naik sebesar 25 persen. Sedangkan produsen kesulitan menaikkan harga tahu dan tempe di pasaran. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya