Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

14 Nakes di Sumsel Meninggal karena Covid-19

Dwi Apriani
04/1/2021 08:54
14 Nakes di Sumsel Meninggal karena Covid-19
ilustrasi covid-19(medcom)

PENAMBAHAN kasus positif covid-19 di Sumatra Selatan (Sumsel) terus meningkat. Berdasarkan data, saat ini, jumlah yang terkonfirmasi positif covid-19 secara keseluruhan mencapai 11.998 orang. Untuk pasien sembuh tercatat 9.780 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 615 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy mengatakan kasus kematian karena covid-19 di Sumsel agak menurun. Sebelumnya, persentase kematian akibat covid-19 adalah 5,4% dan sekarang di angka 5,1%.

"Berdasarkan catatan kita, jumlah tenaga kesehatan yang menangani langsung covid-19 dan meninggal ada 14 orang," kata Lesty, Senin (4/1).

Ia mengatakan, 14 nakes yang meninggal karena covid-19 itu rinciannya adalah 4 dokter, 4 bidan, 5 perawat, dan 1 nakes lainnya.

Baca juga: Wisma Atlet Jakabaring Jadi Tempat Rawat OTG & Gejala Ringan Covid

Jumlah tersebut tidak bisa dikatakan banyak atau sedikit, namun, intinya, jangan sampai ada kematian akibat covid-19. Maka, perlu dilakukan audit pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun mortality untuk perbaikan selanjutnya.

"Di Sumsel, akhir-akhir ini, penambahan kasus positif covid-19 meningkat cepat. Hal itu karena mobilitas masyarakat yang cukup tinggi. Kalau awalnya untuk penambahan 1000 kasus sampai 70 hari. Kini dalam 12 hari sudah 1000 kasus, artinya semakin cepat," katanya.

Sedangkan untuk puncak covid-19, menurutnya, belum bisa diketahui, sebab masih fluktuatif. Maka, menurutnya, masih perlu dilihat lagi beberapa hari ke depan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar sadar bahwa pandemi ini masih berlangsung dan penularannya cukup tinggi. Sehingga, protokol kesehatan (Prokes) seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak) tetap harus diterapkan dimana saja," katanya.

Selain itu, agar para pemimpin kegiatan harus betul-betul menjaga protokol kesehatan dan yang ikut kegiatan semuanya harus dalam kondisi sehat.

Bisa dengan cara di-rapid atau di cek suhu tubuhnya dan lain-lain.  Jangan sampai ada yang orang tanpa gejala (OTG) ikut kegiatan.

"Vaksin memang sudah sampai di Indonesia, namun alangkah baiknya kalau Prokes tetap diterapkan dengan ketat. Supaya pandemi ini segera berakhir. Seandainya nanti sudah vaksinasi pun masih tetap harus waspada, karena butuh proses. Maka kepatuhan masyarakat hal yang besar, untuk mencegah penularan," katanya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya