Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

PSBB dinilai Gagal, Karawang Terapkan PSBM

Cikwan Suwandi
28/12/2020 16:50
PSBB dinilai Gagal, Karawang Terapkan PSBM
Satgas Penanganan Covid19 Karawang Mengelar Rapat Sosialisasi PSBM, Senin (28/12/2020)(MI/Cikwan Suwandi)

PEMERINTAH Kabupaten Karawang, Jawa Barat, beberapa kali menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) namun kasus positif Covid-19 justru meningkat. Kini, Pemkab Karawang menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

"Saat ini kami masih melakukan evaluasi dan pemetaan. Bagaimana wilayah penularan tersebut. Pemetaan PSBM bisa dilakukan dari tingkat kecamatan, kelurahan atau desa, RW hingga tingkatRT," ucap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana, Senin (28/12/2020).

Satgas Covid-19 Karawang mencatat terdapat lima kecamatan dari 30 kecamatan yang berada di urutan tertinggi penyebaran Covid. Antara lain Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang Barat, Karawang Timur, Klari, dan Kecamatan Kotabaru. "Karena memang pemukiman yang padat," ucapnya.

Ketika ada warga yang terjangkit Covid-19, maka PSBM akan dilakukan disekitar warga tersebut tinggal. Pemerintah akan melakukan jam malam hingga pengetatan protokol kesehatan.

"Seperti dilarang berkerumun dan kegiatan yang mengumpulkan orang. Kemudian aturan pembatasan jam buka toko, kafe, mal, dan minimarket sampai pukul 20.00 WIB," ucapnya.

Setiap orang yang masuk atau keluar dari wilayah PSBM harus mengantongi izin dari pimpinan setempat. Sementara seluruh kegiatan dalam area PSBM harus mengantongi surat izin dari gugus tugas. "Durasi PSBM bisa diperpanjang sesuai hasil evaluasi dari Satgas," ujarnya.

Sementara, Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengakui saat ini pihaknya kewalahan dalam menghadapi sebaran Covid-19. Masyarakat masih abaikan protokol kesehatan. Karena itu, penindakan tegas dinilainya perlu dilakukan.

Acep menyebutkan dari penuhnya ruang isolasi rumah sakit dan hotel untuk pasien Covid-19. Bahkan termasuk kekurangan ruang pemakaman untuk pasien Covid-19 yang meninggal. "Setiap hari warga yang terpapar kian bertambah,"ujarnya. (OL-13)

Baca Juga: Puskesmas Gajahan Ditutup Hingga Tracking Beres



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya