Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JALUR provinsi yang menghubungkan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur-Blang Kejeren, Kabupaten Gayo Lues, sejak tiga hari terakhir tertimbun longsor. Hal itu terjadi karena tertutup sedimen tanah londor lereng perbukitan di lintasan KM 50, Desa Lelis, Kecamatan Serbajadi Lokop, Kabupaten Aceh Timur.
Akibatnya, arus transportasi angkutan darat dari Aceh Timur ke Gayo Lues atau sebaliknya terhenti. Puluhan mobil angkutan umum atau truk barang tidak bisa melanjutkan perjalanan sehingga harus balik arah.
Dari penelusuran Media Indonesia, Sabtu (12/12), jalur tesebut merupakan lintasan alternatif yang berhubungan langsung antara kabupaten kawasan Timur dan Utara Aceh dengan wilayah Tengah serta Tenggara Acen misalnya Kabupaten Gayo Lues. Keperluannya antara lain untuk mengangkut hasil pertanian atau perkebunan antar wilayah. Jalur ini juga untuk memasok barang dari kawasan pantai tur Aceh ke Kabupaten Pedalaman Gayo Lues.
Maskur, tokoh masyarakat Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues. Pihaknya mengharapkan ratusan meter kubik sedimen tanah longsor yang menutupi badan jalan di KM 50 dari arah Aceh Timur trenut segera dibersihkan.
Walaupun jalur itu banyak melintasi pengunungan tinggi dan jurang sangat dalam, tapi sangat bermanfaat terhadap aktivitas perekonomian warga. Apalagi banyak angkutan umum dan pasokan berbagai barang kebutuhan diangkut melalui jalur tersebut.
Warga juga kecewa dengan Pemerintah Provinsi Aceh yang sampai berhari-hari belum menangani ganguan arus lalulintas akibat longsor. Bahkan pihak terkait dengan mudah beralasan tidak bisa membawa alat berat pengeruk longsor karena tidak bisa dilalui mobil angkutan jenis trado.
"Hanya dengan alasan tidak bisa dialui mobil trado untuk angkut alat berat, seolah sudah lepas tanggung jawab pejabat berwenang," sesal warga Aceh Timur lainnya. (OL-13)
Baca Juga: Komisi III DPR Akan Kawal Kasus Rizieq Agar Transparan
Nasir Djamil mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih sengketa 4 pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut)
KETUA Forum Bersama (Forbes) DPR dan DPD RI asal Aceh, TA Khalid, mendesak Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk segera mengembalikan empat pulau
KETUA Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda mengingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk hati-hati dalam menyelesaikan sengketa empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumut
Persoalan mengenai kepemilikan Pulau Mangkir Gadang, Mangkir Ketek, Lipan, dan Panjang sudah disepakati oleh mantan Gubernur Aceh dan Sumatra Utara pada 1992.
Sengketa empat pulau di wilayah Kabupaten Aceh Singkil yang diklaim sebagai bagian dari Sumut terus bergulir.
Penentuan batas wilayah empat pulau tersebut tak hanya didasarkan pada aspek geografis saja.
Kondisi akses jalan yang terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berangsur mulai tertangani. Hanya, masih terdapat beberapa kecamatan yang aksesnya butuh penanganan ekstra.
Warga Desa Alue Bata dan Desa Kuala Tadu, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh kini dapat menikmati akses jalan yang lebih baik
Warga Desa Woloede di di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, masih merindukan jalan aspal hingga kini.
Mitigasi yang dilakukan untuk penanggulangan banjir mulai dari normalisasi saluran terhadap endapan lumpur, membersihkan saluran dari sungai, normalisasi embung, dan peninggian jalan.
Menurut dia, Gang Rahayu bukan akses jalam umum melainkan bagian dari lahan milik Maritje dan Irawati yang selama ini ditempati tanpa izin.
Akibat tindakan sepihak itu, warga sekitar tak bisa melintas. Para pelajaran ibu rumah tangga yang biasa berangkat sekolah maupun ke pasar, kini terpaksa harus memutar sekitar 200 meter
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved