SEJUMLAH pengungsi erupsi Gunung Ile Lewotolok yang menempati lokasi penampungan di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengecek kondisi rumah mereka dan memberikan makan ternak.
Wakil Bupati Lembata Thomas Langoday mengatakan pengungsi yang pulang hanya laki-laki dewasa, sedangkan perempuan, anak-kanak dan lansia tetap tinggal di tempat penampungan. "Tadi saya memantau di tujuh titik penampuangan, di setiap titik ada yang sudah pulang, di satu penampungan 37 orang pulang," kata Thomas Langoday, Rabu (2/12).
Thomas berpesan kepada warga yang pulang, setelah memberi pakan ke ternak, mereka kembali lagi ke pengungsian. "Kami harapkan mereka tidak tidur di rumah. Hal itu mengantisipasi abu vulanik yang keluar dari Ile Lewotolok mengenai perkampungan," tambahnya.
Sementara itu, warga yang tinggal di tenda pengungsian, menurut Thomas, dipindahkan ke aula di gedung terdekat lantaran pada Rabu (2/12), hujan deras mengguyur Lewoleba. Hujan mengakibatkan tempat penampungan terendam air sehingga warga harus diungsikan lagi ke tempat yang aman.
Sejak Rabu (2/12) dini hari sampai pukul 17.00, Gunung Ile Lewotolok urupsi sebanyak tujuh kali dengan ketinggian abu vulkanik antara 500 sampai 700 meter di atas bibir kawah. Menurut Thomas, pemerintah daerah masih terus mengevakuasi warga untuk mencegah terjadinya hal hal yang tidak diinginkan. (R-1)