Positif Covid-19 di Kota Semarang Kembali Melonjak

Akhmad Safuan
30/11/2020 02:00
Positif Covid-19 di Kota Semarang Kembali Melonjak
Ilustrasi virus korona alias Covid-19(AFP)

KESADARAN warga terhadap protokol kesehatan (prokes) menurun, hanya dalam beberapa jam pasein covid-19 Kota Semarang kembali melonjak dari 657 menjadi 773 orang. Mereka dirawat di rumah sakit dan rumah karantina di Semarang.

Data dari Dinas Kesehatan setempat pada Minggu (29/11) pukul 15.00 WIB jumlah pasien positif korona dirawat 657 orang, namun pada Senin (30/11) pukul 01.00 WIB telah meningkat menjadi 773 orang dirawat di rumah sakit dan rumah karantina yang disediakan oleh Pemkot Semarang yakni 539 orang berasal dari dalam kota dan 234 orang berasal dari luar daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan kenaikan kasus covid-19 di wilayahnya karena menurunnya kesadaran warga terhadap prokes dalam sepekan terakhir. Kepatuhan menjaga jarak berkisar 66% dan kepatuhan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun berkisar 70%.

Pada dua pekan sebelumnya, ungkap Abdul Hakam, nilai kepatuhan cuci tangan, pakai masker sebenarnya sudah di angka hampir 80% dan kepatuhan jaga jarak sudah di angka 70%, sehingga untuk memutuskan mata rantai dan menahan oenyebaran terus disosialisasikan serta digencarkan protokol kesehatan secara ketat.

Langkah dilakukan Dinkes Kota Semarang, demikian Abdul Hakam, dilakukan pemantauan perkembangan kasus covid-19 di wilayahnya melalui Aplikasi STRONG Integrasi Data Warehouse Penanganan Covid-19 Kota Semarang (STRONG), yakni sebuah aplikasi konsep terintegrasi pengelolaan data penanganan covid-19 berbasis ICT.

"Aplikasi ini berisi Sistem Info covid-19, Bidik covid-19, Sistem WA Blast, Aplikasi Si Datang dan Self Isolation Corona Assisten Kota Semarang (Sisca) yang saling terintegrasi," ujar Abdul Hakam.

Dengan aplikasi ini, lanjut Hakam, maka luruh data dapat diakses di laman Dinkes  akan mempermudah serta mempercepat pengendalian covid-19 di Kota Semarang, karena seluruh kasus dapat dipetakan dari mulai suspek aktif,
kontak erat aktif, kerawanan aktif, kerawanan tingkat kecamatan hingga tingkat rukun warga. (OL-13)

Baca Juga: Puluhan Tenaga Kesehatan di RS Jogja Positif Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya