Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Warga Agam Konflik dengan Beruang, Macan, Buaya dalam Sepekan

Yose Hendra
22/11/2020 17:25
Warga Agam Konflik dengan Beruang, Macan, Buaya dalam Sepekan
.(MI/Agus Utantoro )

DALAM satu pekan terakhir, terjadi tiga kasus konflik antara manusia dan satwa liar di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

"Sejak Senin (16/11) dilaporkan terjadi tiga konflik antara manusia dan satwa liar dalam wilayah Kabupaten Agam," ujar Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra, Minggu (22/11).

Disebutkan Ade, kasus pertama konflik antara manusia dan satwa liar yaitu beruang madu. Konflik ini muncul di kawasan kelok 42 Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur, pada Senin (16/11).

"Satwa beruang madu dilaporkan terlihat muncul beberapa kali di sekitar kebun durian milik warga setempat. Bulan lalu satwa itu juga muncul dan terekam video warga di sekitar lokasi Kelok 35," sebutnya.

Kasus kedua, pada Selasa (17/11), pihaknya melakukan penanganan konflik satwa liar jenis macan dahan, di Jorong Paraman, Nagari Sipinang, Kecamatan Palembayan. "Dalam konflik ini, tiga kambing milik warga setempat mati akibat interaksi negatif dengan macan dahan," jelas Ade.

Ketiga, pada Jumat (20/11), imbuh Ade, konflik satwa liar jenis buaya muara (Crocodylus porosus) terjadi di Sungai Batang Alahan Anggang, Jorong Tapian Kandih, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan.

"Interaksi negatif satwa buaya muara dan manusia menyebabkan satu korban yang merupakan warga setempat terluka pada bagian kaki kiri ketika sedang mencari ikan," ungkapnya. Saat ini pihaknya tengah melakukan penanganan terhadap tiga kasus tersebut bersama dengan aparat pemerintah setempat, TNI-Polri, dan masyarakat sekitar lokasi kejadian.

Ade Putra mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati serta waspada ketika beraktivitas. Masyarakat diminta menghindari aktivitas di sungai dan kebun pada malam hari. "Selain itu diminta kepada warga untuk melakukan pengamanan terhadap ternaknya dengan cara memasukkannya ke kandang," pungkas Ade. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya