Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Bencana Hidrometeorologi Kembali Terjang Tiga Kecamatan di Cianjur

Benny Bastiandy/Budi Kansil
16/11/2020 14:10
Bencana Hidrometeorologi Kembali Terjang Tiga Kecamatan di Cianjur
Puluhan rumah di Kecamatan Leles dan Agrabinta Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terendam banjir meluapnya aliran Sungai Cisokan, dinihari tadi(MI/Benny Bastiandi)

SEJUMLAH wilayah di tiga kecamatan di selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Minggu (15/11) malam. Intensitas curah hujan tinggi hampir 4 jam mengakibatkan wilayah-wilayah tersebut dilanda banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, bencana hidrometeorologi terjadi di Kecamatan Cijati, Agrabinta, dan Sindangbarang. Di Kecamatan Cijati, dilaporkan bencana terjadi di 6 titik.

Luapan Sungai Cibuni mengakibatkan ruas jalan Bojonglarang mengalami abrasi hampir separuh badan jalan sepanjang 25 meter berstatus milik kabupaten. Di
Kampung Hegarmanah RT 03/01 Desa Sinarbakti, Pondok Pesantren Sinar Agung terendam luapan air Sungai Cihaur. Namun hanya berlangsung beberapa jam, air sudah kembali surut.

Di lokasi lain, tepatnya di Kampung Ciburang RT 01/04, tanah longsor mengancam 1 rumah warga yang dihuni 5 jiwa. Sementara di Kampung Padaasih RT 04/01, material tanah longsor mengakibatkan satu rumah milik warga setempat yang dihuni 3 jiwa rusak sedang. Sedangkan 2 rumah lainnya mengalami rusak ringan. Sedangkan di Kampung Burang RT 04/01, Desa Padaasih, satu rumah yang dihuni 4 jiwa dalam kondisi terancam.

"Daerah yang terjadi longsor perlu ditinjau ulang dan diteliti PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi). Untuk sementara ini situasi dan keadaan seluruhnya masih aman. Tapi kondisi cuaca tidak menentu. Diperkirakan hujan masih akan turun," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mochammad Irfan Sofyan, kepada Media Indonesia, Senin (16/11).

Di Kecamatan Agrabinta, banjir dan tanah longsor kembali terjadi di Desa Sukamanah. Terdapat dua titik tanah longsor masing-masing berada di Kampung
Nangela RT 03/08. Di kampung itu terdapat 2 rumah tertimpa material tanah longsor. Pun di Kampung Sukalaksana RT 02/05, terdapat juga 2 rumah yang rusak.

Sedangkan banjir akibat luapan Sungai Cidadap merendam 8 kedusunan terdiri dari Kampung Sukasirna RT 02/01,Kampung Padalaksana RT 04/03, Kampung Cipada RT 02/01, Kampung Cisabeulit RT 03/07, Kampung Sukamaju RT 01/06, Kampung Lembur Sawah RT 03/08, Kampung Cigombong RT 03/03, dan Kampung Sukamahi RT 01/07. Petugas BPBD belum mendata pasti jumlah rumah yang terendam.

"Banjir juga terjadi di Kampung Baru RT 03/01, Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta. Terdapat 73 kepala keluarga yang rumahnya terendam," tuturnya.

Banjir dan tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Sindangbarang pada Minggu (15/11) malam. Terdapat tiga titik tanah longsor dan satu titik banjir meluapnya Sungai Citoe.

Tanah longsor terjadi di Kampung Calincing Desa Saganten. Material tanah longsor menutup bahu jalan menuju ke arah Cianjur. Akibatnya, kendaraan roda 4 tak bisa melintas karena dimensi ketinggian material tanah longsor mencapai 3 meter dan panjang 10 meter.

Masih di Desa Saganten, tanah longsor juga menutup ruas jalan di Kampung Cinungku RT 04/05. Namun ruas jalan masih bisa dilewati kendaraan. Sedangkan di Kampung Cikawung Desa Talagasari, material tanah longsor menutup bahu jalan nasional.

"Kalau banjir akibat luapan Sungai Citoe menutup bahu jalan setinggi 50 sentimeter. Selain menutupi jalan, kantor Koramil Sindangbarang juga terendam sekitar 60 sentimeter. Tapi semalam juga airnya sudah surut," kata Kapolsek Sindangbarang, Ajun Komisaris Nandang, Senin (16/11). (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya