Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tahun Depan Pengambilan Pupuk Dengan Kartu Tani

Widjajadi
04/11/2020 06:17
Tahun Depan Pengambilan Pupuk Dengan Kartu Tani
Sekda Sragen Tatag Prabawanto bersama Kadinas Pertanian Ekarini dan pihak Pupuk Indonesia menjelaskan seputar pupuk subsidi.(MI/Widjajadi)

KERESAHAN  petani kabupaten Sragen terkait penggunaan kartu tani untuk mengambil pupuk subsidi di pengecer kini teratasi, seiring adanya pemberitahuan dari PT Pupuk Indonesia yang membolehkan petani menebus ke pengecer melalui cara manual. Dengan membawa bukti data bahwa namanya masuk dalam sistem RDKK ( rencana difinitif kebutuhan kelompok). Pengambilan pupuk dengan kartu tani berlaku tahun depan.

Hal tersebut terungkap ketika Sekda Sragen Tatag Prabawanto memberikan penjelasan terkait pendistribusian pupuk subsidi, didampingi Kepala Dinas Pertanian Sragen,Ekarini Mumpuni Titi Lestari dan perwakilan Pupuk Indonesia di kantor Pemkab Sragen, Selasa (3/11) .

Penjelasan itu diharapkan bisa menghilangkan kegelisahan petani,pada masa pengelolaan tanaman padi MT I yang dimulai  sejak Oktober lalu yang mengaku mengalami kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, karena tidak kunjung didrop oleh pihak produsen dan juga distributor. Padahal sebagaimana penjelasan Kadinas Pertanian Sragen, Ekarini, bahwa keberadaan pupuk subsidi tidak mengalami kelangkaan, karena sisa penggunaan pupuk sampai pemakaian September lalu masih banyak. Untuk urea saja 13.597 ton.

Begitu halnya untuk pupuk subsidi ponska juga masih tersisa 11.223 ton, organik 6120 ton, ZA 6782 ton dan SP36 masih menyisakan 1631 ton. 

"Dan saat ini kita masih terus mengevaluasi. Apabila ada kekurangan di suatu daerah dan ada daerah lain berlebih, tinggal direalokasi atau dipindahkan,disesuaikan dengan kebutuhan lapangan," katanya.

Dinas Pertanian Sragen, lanjut dia, terus melakukan pengawalan dan selalu koordinasi dengan bupati dan juga Sekda, agar pupuk subsidi jangan menjadi kendala petani dalam mengelola budidaya tanaman pangan.

"Sejauh ini tidak ada kelangkaan pupuk subsidi karena situasi barang sesuai yang diberikan pemerintah. Jadi bukan langka. Barang belum didrop sampai kios pupuk lengkap (KPL) karena ketika dicek masih dalam pembenihan dan belum membutuhkan pemupukan. Pasti didrop dua minggu sebelum waktunya pemupukan tanaman,bukan saat penyemaian," imbuh dia.

Pada bagian lain, pihak PT Pupuk Indonesia mengatakan, pihaknya mendapatkan yugas dari Kementan untuk mencukupi kebutuhan petani dalam mengelola musim tanam (MT) tanaman pangan. Pihaknya sudah mendapatkan ketegasan, bahwa penebusan pupuk subsidi menggunakan kartu tani baru wajib digunakan mulai tahun depan. Sugiyanto, staf perwakilan daerah penjualan dari Pupuk Indonesia mengatakan, untuk saat ini petani Sragen masih bisa menebus pupuk subsidi dengan cara manual tanpa harus menggunakan kartu tani. 

"Namun saat mengambil harus bisa menunjukkan data bahwa namanya ada di RDKK," katanya.

Karena itu, petani tidak perlu gelisah mengambil pupuk atau merasa dipersulit atau seolah pupuk subsidi langka. Sebab yang terjadi memang bukan meruoakan kelangkaan, tapi masalah teknis, yakni petani belum familiar dengan sistem digital dan EDC dari bank yang ditunjuk tidak berjalan baik karena sinyal internet tidak bagus.

baca juga: Pengunjung Meningkat di Objek Wisata Kebun Stroberi Solok

"Tapi mulai tahun depan, pemerintah sudah menegaskan bahwa pengambilan pupuk subsidi harus menggunakan kartu tani," imbuh Sugiyanto.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati juga sudah berkirim surat kepada Menteri Pertania, agar penggunaan kartu tani di Sragen sebaiknya ditunda tahun depan, karena petani belum familiar dan menganggap ribet penebusan pupuk subsidi dengan kartu yang diterbitkan BRI tersebut. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya