Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PETANI di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sejak tiga pekan terakhir, mulai resah. Hal itu karena rencana turun ke sawah yang sebelumnya di jadwal pada awal Oktober ini, gagal.
Pasalnya, di kabupaten pesisir Selat Malaka itu, hingga sekarang belum memasuki awal musim hujan. Lalu sumber air dari aliran sungai dan saluran irigasi teknis juga terjadi krisis.
"Petani sudah siap turun ke sawah tapi karena tidak ada sumber air, rencana ini gagal. Biasanya, Oktober seperti ini, sudah musim hujan, tapi sekarang masih kekeringan. Mungkin ini pergeseran musim sehingga belum turun hujan," kata Abdul Kadir, tokoh adat tani di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Rabu (28/10).
Baca juga: Jokowi Ikut Tanam Bawang di Food Estate Humbahas
Dinas Pertanian Kabupaten Pidie mengimbau petani supaya pada Oktober sudah mulai membajak sawah. Karena, pada bulan itu, biasanya sudah memasuki musim penghujan.
Menanggapi seruan tersebut, sebagian petani di Kecamatan Sakti, Delima, Indrajaya, dan Kecamatan Mutiara, begitu memasuki Oktober sudah mulai membajak sawah. Ternyata, hingga sekarang, belum memasuki musim penghujan.
Itu sebabnya di tengah perjalanan olah tanah, puluhan ha (hektare) lahan sawah mereka mengering. Apalagi sumber air irigasi andalan mereka juga mulai krisis. Sehingga lahan sawah yang sedang proses olah tanah dan bibit padi di persemaian pun mengering atau bercak-bercak.
"Ada puluhan hektare tersebar di beberapa lokasi yang sudah olah tanah dan benihnya sudah disemai. Sayangnya, lahan sudah kering, sedangkan bibit di persemaian sudah siap tanam. Kalau sepekan lagi tidak hujan, itu bisa gagal tanam," keluh Tarmizi, petani di Kecamatan Sakti. (OL-1)
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
peninggalan kerajaan samudra pasai dalam berbagai bentuk benda, tempat bersejarah hingga kebudayaan yang hingga kini masih dilestarikan
rumah adat Aceh yang sangat beragam karena berasal dari suku-suku di Aceh sehingga memiliki ciri dan filosofi tersendiri
pakaian adat Aceh dengan berbagai motif unik dan desain menawan yang mengandung filosofi tersendiri sebagai bentuk kekayaan budaya Indonesia
tarian Aceh dengan keunikan dan filosofinya, beberapa digunakan sebagai media dakwah Islam dengan syair Islami sebagai pengiring
Para desainer asal Aceh merasa bangga memamerkan karya mereka di Muslim Fashion Fest (Muffest) 2024
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved