Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pariwisata di Manggarai Barat Merosot Tajam

John Lewar
23/10/2020 18:00
Pariwisata di Manggarai Barat Merosot Tajam
Bandara Uara Komodo pintu masuk wisatawan ke Kabupaten Manggarai Barat sepi sejak pandemi Covid-19(Antara)

PARIWISATA Labuanbajo mengalami kelesuan imbas dari pandemi korona. Pengusaha jasa wisata di sana terpaksa banting harga, namun belum menarik minat kunjugan wisata ke daerah itu.

"Pariwisata itu membutuhkan percayaan. Kalau dengan situasi covid-19 seperti ini, sangat sulit pariwisata itu berkembang maupun bangkit. Untuk kunjungan ke kawasan komodo membutuhkan waktu yang lama agar bisa pulih kembali," ucap pelaku usaha hotel dan restoran I.Wayan Garwita, kepada Media Indonesia Jumat, (23/10).

Wayan mengatakan pariwisata membutuhkan proses cukup lama. Saat ini, kondisi pandemi di Indonesia belum bisa meyakinkan publik. Khususnya untuk berkunjung ke daerah yang menjadi destinasi wisata dunia. Karena proses pemulihan setiap negara berbeda beda bahkan tahunan.

"Ya pemulihan setiap negara kemungkinan membutuhkan waktu tahunan. Belum lagi rasa trauma akibat virus korona atau Covid-19," terangnya

Wayan Garwita menyebut secara nasional proses pemulihan belum bisa dipastikan. Hampir setiap negara tidak bisa di pastikan kapan pulih atau zona hijau dari covid-19.

"Untuk mencapai hasil itu, hampir semua hotel atau restoran di Labuanbajo terpaksa banting harga (diskon). Meski demikian belum ada tamu yang berkunjung. Kalaupum ada paling untuk kebutuhan sehari. Terpaksa banting harga, "ucapnya.

Diskon yang diberikan, kata dia, untuk mengairahkan minat kunjungan wisata. Peningkatan pariwisata sejauh ini belum sebanding meski telah membanting harga miring dengan biaya yang sangat murah.

Pemulihan yang dilakukan pemerintah dengan membagi stimulus atau semacam bantuan sosial, menurut dia, tidak akan memberi dampak pariwisata. Sebab Pariwisata itu intinya butuh kepercayaan dan kenyamanan, termasuk terjaminnya kondisi kesehatan lingkungan. Jadi Covid-19 membuat lesu kunjungan.

Dalam seminggu, ungkanya, tak ada tamu yang menginap. Hal ini tidak sebanding dengan harapan pada tahun sebelumnya. Situasi ini menunjukan pariwisata benar benar lesu.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Agustinus Rinus mengatakan meskipun situasi belum pulih, sudah ada kunjungan domestik dan beberapa wisatawan Asing sejak Juli hingga Oktober.

Data yang di himpun petugas di lapangan akumulasi keseluruhan hingga Oktober ini baru tercatat 2.333 wisatawan yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata di daerah ini. (OL-13)

Baca Juga: Libur Panjang, Warga Karawang sebaiknya di Rumah Saja



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya