Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PARIWISATA Labuanbajo mengalami kelesuan imbas dari pandemi korona. Pengusaha jasa wisata di sana terpaksa banting harga, namun belum menarik minat kunjugan wisata ke daerah itu.
"Pariwisata itu membutuhkan percayaan. Kalau dengan situasi covid-19 seperti ini, sangat sulit pariwisata itu berkembang maupun bangkit. Untuk kunjungan ke kawasan komodo membutuhkan waktu yang lama agar bisa pulih kembali," ucap pelaku usaha hotel dan restoran I.Wayan Garwita, kepada Media Indonesia Jumat, (23/10).
Wayan mengatakan pariwisata membutuhkan proses cukup lama. Saat ini, kondisi pandemi di Indonesia belum bisa meyakinkan publik. Khususnya untuk berkunjung ke daerah yang menjadi destinasi wisata dunia. Karena proses pemulihan setiap negara berbeda beda bahkan tahunan.
"Ya pemulihan setiap negara kemungkinan membutuhkan waktu tahunan. Belum lagi rasa trauma akibat virus korona atau Covid-19," terangnya
Wayan Garwita menyebut secara nasional proses pemulihan belum bisa dipastikan. Hampir setiap negara tidak bisa di pastikan kapan pulih atau zona hijau dari covid-19.
"Untuk mencapai hasil itu, hampir semua hotel atau restoran di Labuanbajo terpaksa banting harga (diskon). Meski demikian belum ada tamu yang berkunjung. Kalaupum ada paling untuk kebutuhan sehari. Terpaksa banting harga, "ucapnya.
Diskon yang diberikan, kata dia, untuk mengairahkan minat kunjungan wisata. Peningkatan pariwisata sejauh ini belum sebanding meski telah membanting harga miring dengan biaya yang sangat murah.
Pemulihan yang dilakukan pemerintah dengan membagi stimulus atau semacam bantuan sosial, menurut dia, tidak akan memberi dampak pariwisata. Sebab Pariwisata itu intinya butuh kepercayaan dan kenyamanan, termasuk terjaminnya kondisi kesehatan lingkungan. Jadi Covid-19 membuat lesu kunjungan.
Dalam seminggu, ungkanya, tak ada tamu yang menginap. Hal ini tidak sebanding dengan harapan pada tahun sebelumnya. Situasi ini menunjukan pariwisata benar benar lesu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Agustinus Rinus mengatakan meskipun situasi belum pulih, sudah ada kunjungan domestik dan beberapa wisatawan Asing sejak Juli hingga Oktober.
Data yang di himpun petugas di lapangan akumulasi keseluruhan hingga Oktober ini baru tercatat 2.333 wisatawan yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata di daerah ini. (OL-13)
Baca Juga: Libur Panjang, Warga Karawang sebaiknya di Rumah Saja
KOMODO gemoy atau disingkat Komoy menghadirkan ikon ekonomi kreatif khas Indonesia Timur. Kali ini, Komoy beraksi di tengah rangkaian acara untuk anak-anak di Maluku City Mall (MCM).
Delapan wisatawan yang berlayar bersama KM Monalisa 1 berhasil diselamatkan kru KM Tsamara yang kebetulan melintas di lokasi yang sama.
Wacana sistem buka tutup kawasan taman nasional dilakukan untuk pemulihan (recovery) ekosistem kawasan akibat aktivitas wisata.
Komodo Travel Mart digelar pada 6-9 Juni 2024 di Labuan Bajo setelah sebelumnya sempat terhenti sejak 2018.
TIM SAR Gabungan mengevakuasi seorang warga Pulau Komodo yang digigit Komodo
Pada Maret 2024, total Komodo yang teridentifikasi di Pulau Rinca adalah sebanyak 1.427 ekor atau bertambah sebanyak 169 ekor dibandingkan tahun sebelumnya.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved