Pemkab Bangka Terapkan WFH Cegah Korona

Rendy Ferdiansyah
07/10/2020 03:20
Pemkab Bangka Terapkan WFH Cegah Korona
Bupati Bangka, Mulkan.(MI/Rendy Ferdiansyah)

PEMERINTAH Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, kembali menerapkan sistem kerja dari rumah secara bergantian untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Langkah tersebut diterapkan Bupati Bangka Mulkan mengingat kasus terkonfirmasi positif di lingkungan Pemkab Bangka mulai meluas sekalipun belum ada korban jiwa.

"Langkah pertama yang kita ambil dalam upaya memutus klaster perkantoran ialah menerapkan WFH (work from home) secara bergantian sejak hari ini," kata Mulkan, kemarin.

Selain menerapkan WFH, Bupati Bangka membuat enam ketentuan lainnya terkait dengan pencegahan covid-19. Ketentuan itu ialah pelaku perjalanan wajib lapor baik aparatur pemerintah maupun swasta.

Lingkungan Pemkab Bangka meniadakan kegiatan yang menghadirkan orang banyak kecuali atas persetujuan Bupati/Ketua Satgas Covid-19. Kegiatan apel pagi, Jumat bersih-bersih, serta senam pagi bersama juga dihentikan sementara.

Seluruh pejabat pemerintah setempat diwajibkan menjalani tes cepat. "Arahan saya yang keenam, perda covid-19 harus selesai pada akhir tahun ini. Terakhir, kita akan menyiapkan mes melati sebagai tempat karantina/isolasi," terangnya.

Juru bicara bersama Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Bangka, Boy Yandra, menandaskan tujuh arahan Bupati tersebut wajib dilaksanakan seluruh aparatur sipil negara, perusahaan, dan masyarakat Kabupaten Bangka.

Boy juga mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan 3M, yakni mencuci tangan dengan air mengalir, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Kedisiplinan menjalankan 3M, lanjutnya, diperuntukkan kepentingan bersama agar Kabupaten Bangka dapat cepat kembali ke zona hijau.

Saat ini total korban terpapar di Bangka sebanyak 115 kasus, sejumlah 82 orang dinyatakan sembuh, 33 orang dalam perawatan baik isolasi maupun karantina, dan kematian nihil.

Sumber: Kementerian Kesehatan/Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC

Provinsi dengan Kasus Harian Terendah

 

Menggembirakan

Kabar menggembirakan datang dari Kota Sukabumi, Jawa Barat. Dari 259 kasus terpapar, sebanyak 187 orang atau 72% berhasil sembuh.

Juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengatakan barometer pasien sembuh bukan hanya pada hasil pemeriksaan ulang tes usap, melainkan juga lamanya menjalani isolasi mandiri.

Menurut data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi, jumlah pasien yang masih menjalani isolasi sebanyak 69 serta 3 orang meninggal dunia. "Terdapat juga penambahan satu kasus probable," ucap Wahyu.

Sekalipun penambahan kasus terpapar masih tinggi di Riau, pasien yang berhasil sembuh sudah lebih dari 5.000.

"Sampai saat ini terkonfirmasi positif sebanyak 8.701 kasus dengan isolasi mandiri 2.135 orang, dirawat rumah sakit 1.119, pasien berhasil sembuh 5.257 orang, dan 190 meninggal dunia," tutur Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, kemarin.

Sesuai dengan jumlah pasien sembuh yang semakin banyak, Provinsi Riau tidak memperpanjang pembatasan sosial berskala besar, tetapi memberlakukan adaptasi kebiasaan baru.

Tujuan adaptasi kebiasaan baru, menurut Mimi, mendorong perekonomian masyarakat dengan kembali berproduksi.

"Supaya masyarakat aman secara kesehatan maupun ekonomi, benar-benar harus menerapkan 3M bila keluar rumah," imbuhnya. (BB/RK/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya