Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Fly Over Kretek di Brebes akan Dibuat Jalan Alternatif

Supardji Rasban
06/10/2020 10:26
Fly Over Kretek di Brebes akan Dibuat Jalan Alternatif
Peninjauan jalan yang rawan kecelakaan di fly over Kretek, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.(MI/Supardji Rasban)

KERAP terjadi kecelakaan lalu lintas  di Fly Over (FO) (jalan layang) Kretek di Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Jawa Tengah, direncanakan akan dibuat jalan alternatif. Nantinya jalan aklternatif yang dibuat memutar untuk menghindari turunan yang posisinya berada sebelah barat FO Kretek tersebut.

Hal itu disampaikan pakar laboratorium transportasi Universitas Indonesia (UI) Andika Kusuma, usai bersama Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri meninjau FO Kretek, Senin (5/10/20).

"Pertimbangan dibuatnya jalan alternatif agar bisa mengakomodir lewatnya arus lalu lintas khususnya truk-truk besar," ujar Andika.
     
Andika menuturkan analisis awalnya, kebanyakan kecelakaan terjadi berawal dari truk yang bermuatan puluhan ton. 

"Selama ini kecelakaan yang terjadi di fly over Kretek melibatkan truk-truk bertonase besar. Jadi itu yang kami coba selesaikan," tutur Andika.
    
Andika menyebut per 2020 sudah terjadi 30 kecelakaan. Satu di antaranya kecelakaan maut yang merenggut korban jiwa tiga orang. 

"Fly over Kretek ini merupakan salah satu titik rawan kecelakaan lalu lintas tertinggi. Mungkin salah satu tertinggi se-Indonesia," ulasnya.

baca juga: Setelah 75 Tahun, Lima Desa di Ende Ini Terang Benderang

Kasi Jianrek Sub bid Jemenopsrek Sub Ditkamsel Korlantas Polri, AKBP Momahmmad Risya Mustario, menambahkan pihaknya sementara masih melakukan kajian yang fokusnya pada faktor dominan terjadinya kecelakaan.

"Sementara masih melakukan kajian faktor kecelakaan menonjol di fly over Kretek ini," ujar Risya.
     
Risya menyebut pihaknya belum bisa menyimpulkan dan mengungkapkan hasil kajian. 

"Tapi yang jelas, faktor kecepatan kendaraan menjadi fokus kajian," ucap Risya. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya