Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Berlomba Menata Aset Wisata

(YR/RF/N-2)
11/9/2020 05:15
Berlomba Menata Aset Wisata
GILI NANGGU: Gili Nanggu, Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (3/8).(MI/RAMDANI)

GILI Nanggu di Kecamatan Sekotong dan Pantai Cemare di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, terus didorong
sebagai destinasi wisata unggulan. Kemarin, keduanya dipilih sebagai pusat kegiatan Revitalisasi Bumi.

Revitalisasi Bumi adalah program yang digulirkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program ini menyiapkan objek wisata dengan menyediakan fasilitas
pendukung agar aman, sehat, dan aman di tengah pandemi.

Rangkaian kegiatan yang digelar di dua lokasi itu berupa sosialisasi, padat karya, dan layanan kesehatan selama empat hari. “Dengan aksi ini,
kami meyakinkan semua orang bahwa berwisata ke Sekotong sudah aman dan nyaman,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu M Faozal.

Sekotong memiliki potensi alam yang indah. Faozal pun bertekad menjadikan Sekotong sebagai destinasi yang berstandar cleanliness, health,
safety and environmental sustainability (CHSE).

“Pekan depan, kami mulai menata Darmaga Tawun dan kawasannya sehingga bisa menghadirkan kenyamanan bagi pengguna jasa dermaga,”
sambungnya.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saipul Akhkam mengatakan daerahnya memiliki 23 gili yang indah dan unik. “Sekotong disiapkan menjadi
pendukung utama Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.”

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan juga tidak mau kalah. Ia mendukung penuh rencana pembangunan Museum
Harmoni di lahan seluas 30 hektare di Tanjung Gunung Air Itam, Pangkalpinang.

“Kami minta Yayasan Untaian Kasih Enam yang akan membangun museum itu menyiapkan perencanaan dan diajukan ke pemkot. Kami mendukung kawasan
itu diresmikan sebagai kawasan pariwisata,” ujarnya.

Apik Rasidi, pengurus yayasan, menyatakan selain museum, kawasan itu akan menjadi tempat ibadah, tempat aktivitas budaya, dan fasilitas
umum untuk warga. “Kami juga akan membangun rumah adat sebagai rumah singgah sebagai perwakilan kabupaten dan kota di Babel.” (YR/RF/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya