Hambat Covid-19, Kapal Antarpulau Disetop Sementara

(YH/JS//N-1)
09/9/2020 00:30
Hambat Covid-19, Kapal Antarpulau Disetop Sementara
ILustrasi KM Sabuk Nusantara 68 membawa pemudik menuju Mentawai, di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.)

KEPULAUAN Mentawai, Sumbar, yang semula bersih dari virus korona, akhirnya terpapar juga. Sebanyak 17 warga dinyatakan positif.

Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet menghentikan sementara operasional kapal antarpulau terhitung Selasa (8/9).

Kepala Dishub Kabupaten Kepulauan Mentawai Tohap Nababan menyebutkan penghentian operasional kapal berlaku hingga Senin (21/9) tidak mengangkut penumpang. "Kecuali dalam rangka membawa kebutuhan pokok masyarakat atau pelaksanaan tugas kedinasan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19," cetusnya.

Kota padang, Sumbar, juga tengah berjuang memutus mata rantai penyebaran virus korona. "Kita sudah lakukan screening, surveillance, serta tracking. Kita berada di trek yang benar dalam memutus mata rantai virus," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani Hamid, Selasa (8/9).

Tracking atau penelusuran dilakukan begitu mengetahui ada warga yang terpapar virus. Penelusuran dilakukan dengan cara melingkar seperti obat nyamuk. Dimulai dari yang berkontak erat.

Sementara itu, screening difokuskan kepada mereka yang baru saja datang dari luar daerah atau daerah terjangkit. "Mereka yang datang dari daerah terjangkit wajib melakukan swab test dan isolasi," terang Feri, sedangkan surveillanc untuk menentukan rasio insiden kasus covid-19 per 100 ribu penduduk.

Sementara itu, organisasi penyelenggara pesta pernikahan yang tergabung dalam Silaturahmi Wedding Klaten, Jateng, lega karena dalam waktu dekat mereka sudah diperbolehkan berkegiatan.

Sebelum kembali berkegiatan, organisasi menyelenggarakan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru di Gedung Wongso Menggolo Klaten, Selasa (8/9), dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Polres Klaten.

Ketua Umum Silaturahmi Wedding Klaten Hardiyanto menyebut 40 penyelenggara pernikahan yang tergabung dalam paguyuban itu sudah lima bulan ini menganggur. Kini mereka merasa lega setelah Bupati Klaten mengizinkan dengan aturan ketat protokol kesehatan. (YH/JS//N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya