Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Wajah Presiden Jokowi di Tangan Jedink

Ardi Teristi
30/8/2020 16:40
Wajah Presiden Jokowi di Tangan Jedink
Pameran lukisan bertajuk 100 Tokoh Dalam Goresan Jedink Alexander di Pendopo Asdrafi, Kota Yogyakarta(MI/Ardi Teristi)

Ada lukisan Presiden Joko Widodo, Megawati, dan Ahok di Pendopo Asdrafi, Kota Yogyakarta. Lukisan tersebut menjadi bagian dari pameran lukisan bertajuk 100 Tokoh Dalam Goresan Jedink Alexander. Pameran tersebut berlangsung hingga Senin (31/8).

"Tokoh-tokoh yang saya lukis adalah para tokoh nasional, bintang film, hingga seniman yang tidak banyak orang kenal," kata Jedink, pelukis sekaligus alumnus Asdrafi angkatan 1986 di sela-sela pembukaan pameran, Minggu (30/8).

Selain lukisan Jokowi, Megawati, dan Ahok ada puluhan tokoh lain yang dilukis, antara lain Soekarno, Gus Dur, Bruce Lee, dan Al Pacino. Selain itu, ada wajah Putu Wijaya, Deddy Ratmoyo, Teguh Karya, Ateng, hingga Jemek Supardi.

Dari 100 tokoh tersebut, Jedink mengaku lukisan Presiden Jokowi dan Sri Sultan HB X adalah dua tokoh yang menjadi favoritnya. Di satu sisi, Presiden Jokowi adalah presiden yang dicintai rakyat dan senantiasa menjaga kesatuan NKRI.

"Saya mengikuti sepak terjang Presiden Jokowi dan lukisan ini saya selesaikan dalam sehari," jelasnya.

Jedink menyebut sosok Sri Sultan HB X juga penting karena senantiasa menjadi pengayom masyarakat, terutama di DIY. Sri Sultan juga sangat sukses menghadapi pandemi covid-19 di DIY.

"Seratus lukisan ini saya buat dalam waktu sekitar 3 bulan selama masa pandemi covid-19," papar Jedink.

Baca juga: 1.500 Siswa SD dan SMP di Solo Terima Ponsel untuk PJJ Daring

Lukisan yang saya buat, imbuh Jedink, mediumnya ada lukisan dengan cat acrylic di atas kanvas dan ada pula lukisan dengan arang. "Tekniknya juga tidak sama karena ada yang menggunakan kuas dan tangan," ujar Jedink.

Ia mengatakan hasil penjualan lukisan tersebut akan digunakan untuk membantu seniman-seniman yang hidupnya kurang beruntung.

Selain menjadi seniman, Jedink dikenal sebagai seorang pengusaha. Bagi Jedink, hidup adalah seni.

"Meski darah yang mengalir di dalam iiwa saya adalah darah pengusaha, tetapi kecintaan saya pada seni melebihi kecintaan pada bisnis," tambahnya.

Ia pun bercita-cita membangun galeri seni di Yogyakarta agar selain berbisnis dia juga tetap bisa melakukan kegiatan seni dan budaya.

Dramawan sekaligus pendiri Teater Alam, Azwar AN mengenal Jedink sebagai pengusaha yang cinta berkesenian.

"Dia melukis untuk mengekspresikan gagasan kreatif yang dituangkan dalam karya rupa, baik di kanvas maupun media lainnya," kata Azwar. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya