Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Presiden Puji Penanganan Covid-19 di Aceh

Andhika Prasetyo
25/8/2020 15:39
Presiden Puji Penanganan Covid-19 di Aceh
Presiden Jokowi saat meninjau fasilitas produksi vaksin covid-19 di Universitas Padjadjaran.(Antara/Dhemas Reviyanto)

PRESIDEN Joko Widodo mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Aceh dalam menangani pandemi covid-19.

Saat ini, provinsi yang terletak di wilayah paling barat Indonesia hanya mencatat 1.241 kasus covid-19. Artinya, penderita covid-19 di Aceh tidak mencapai 1% dari data keseluruhan kasus positif di Tanah Air yang mencapai 155.412 orang.

"Kita semuanya patut bersyukur. Alhamdulillah di Aceh sampai hari ini, saya tadi dapat laporan dari Pak Gubernur hanya 1.241 kasus," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, saat memberikan pengarahan di Aceh Besar, Selasa (25/8).

Baca juga: Kunjungi Tiongkok dan UEA, Menlu: Amankan Stok Vaksin

Kendati demikian, Jokowi meminta seluruh pihak tidak lengah. Pengendalian pandemi covid-19 tetap harus dilaksanakan secara serius. TNI dan Polri diminta membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

"Ini masih dalam angka yang kecil, tetapi jangan dibiarkan untuk membesar. Kedisiplinan protokol kesehatan menjadi kunci, sebelum vaksinasi nanti dilakukan," tegas Kepala Negara.

Manajemen krisis dikatakannya harus dilaksanakan dengan baik di lapangan. Jika ingin membuka wilayah, tim satgas daerah bersama pemerintah daerah lebih dulu memastikan penerapan tahapan prakondisi hingga simulasi.

Baca juga: Menkeu: Pemulihan Ekonomi Nasional Belum Kuat

"Jangan tahu-tahu dibuka, entah itu tempat wisata atau sektor-sektor lain. Kalau sudah prakondisi, pastikan cari waktu yang pas dan tepat betul. Jangan tahu-tahu besok pagi dibuka. Harus ada timing-nya, ada kalkulasinya,” papar Jokowi.

Kemudian pilih sektor prioritas. Yang memiliki risiko paling rendah dibuka dulu, yang memiliki risiko paling tinggi dibuka nanti paling akhir. Kalau ini secara ketat kita kerjakan, insya Allah angka kasus di Aceh bisa ditekan,” imbuhnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya