Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

15 ABK Ditelantarkan di Sebuah Vila di Garut

Kristiadi
21/8/2020 11:49
15 ABK Ditelantarkan di Sebuah Vila di Garut
Aktivis buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Migran Indonesia berunjuk rasa di gedung DPR RI menuntut setop perbudakan ABK.(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

BADAN Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menemukan 15 anak buah kapal yang ditelantarkan oleh pihak agensi di sebuah vila di Jalan Raya Cipanas Baru, Desa Tegal Jambu, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garu, Rabu (19/8) malam. Penemuan itu setelah dilakukan penggerebekan di vila tersebut.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan penggerebekan dilakukan atas dasar laporan yang telah masuk ke lembaganya. Dari hasil pemeriksaan, 15 ABK ini bertahan di vila karena mereka belum dibayar sesuai kontrak.

"Para ABK  ini dipekerjakan oleh perusahaan agensi berbasis di Kabupaten Garut, PT Gafa Samudra Abadi. Mereka selama ini bekerja di sebuah perusahaan penangkapan ikan di Taiwan selama dua tahun. Namun, sejak satu tahun terakhir mereka kembali ke Indonesia hingga ditampung di sebuah vila di Kabupaten Garut," kata Benny Rhamdani, Jumat (21/8).

Benny mengatakan, para ABK terpaksa tinggal di sebuah vila karena menunggu janji agensi yang rencananya akan membayar hak mereka. Besaran yang belum dibayarkan ke para ABK itu bervariatif berkisar antara Rp 40 juta hingga Rp 130 juta. Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh BP2MI, dari perusahaan Taiwan sudah membayarkan upah ABK ke pihak agensi.

"Kami akan menyelidiki serius untuk menentukan masalahnya. Apakah itu memang adanya kesepakatan perusahaan di Taiwan dengan agensi atau agensi yang tidak benar. Seharusnya upah tersebut itu bisa dibayarkan langsung kepada keluarga ABK, bukan agensi," lanjutnya.

baca juga: Pengajuan Klaim Tunjangan Hari Tua di Raja Ampat Meningkat Tajam

Menurutnya, 15 ABK yang ditemukan terlantar di Garut tak hanya berasal dari wilayahnya tapi mereka juga berasal dari Tasikmalaya, Medan, Jakarta dan Makassar.  Kejadian ini sudah pernah dilaporkan ke Polres Garut namun pihak agensi tidak pernah datang.

"Saya sudah koordinasi dengan Polres Garut dan jika perlu mereka dijemput secara paksa supaya ada tindakan nyata agar ada efek jera kepada agensi nakal. Karena, perbuatan yang mereka lakukan memang melepas tanggung jawab terhadap ABK," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya