Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Sulsel Perpanjang Sekolah dari Rumah

Lina Herlina
10/8/2020 18:52
Sulsel Perpanjang Sekolah dari Rumah
Belajar jarak jauh(ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)

GUBERNUR Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah memperpanjang proses belajar dari rumah mulai 10 hingga 22 Agustus mendatang, yang menurutnya bersifat fleksibel, tergantung kondisi daerah atau kabupaten/kota.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan pun telah memetakan zonasi risiko penularan Covid-19 di kabupaten/kota di Sulawesi Selatan ada empat kategori, dengan risiko tinggi, sedang, rendah dan penularan terkendali.

Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, daerah dengan risiko sedang paling banyak, ada 13 kabupaten/kota. Dan risiko tinggi masih ada enam kabupaten/kota, yaitu Luwu Timur, Sidrap, Makassar, Takalar, Gowa dan Jeneponto.

"Risiko rendah tiga kabupten yaitu Enrekang, Bone dan Bulukumba. Serta daerah dengan penularan terkendali, yaitu Wajo dan Barru. Meski demikian, tidak berarti itu aman untuk melakukan sekolah dengan tatap muka," jelas Prof Ridwan, Senin, (10/8).

Nurdin Abdullah juga menyebutkan, untuk daerah yang akan membuka sekolah dengan pembelajaran tatap muka, itu menjadi kewenangan kepala daerah masing-masing.

"Yang penting bagi kita, pak bupati atau wali koya membuat kajian, secara mendalam sebelum membuka sekolah. Kalau pun misalnya kajiannya memungkinkan untuk mulai tatap muka dengann tetbatas, harus sekolah-sekolah yang dianggap sudah layak. Tetapi yang saya ingin titipkan adalah betul-betul pastikan bahwa protokol kesehatan secara ketat dilakukan," urai Nurdin.

Meski demikian, ia menyebutkan, pihak Provinsi Sulsel masih terus mengkaji daerah-daerah yang dianggap kira-kira sudah bisa membuka sekolah secara bertahap.

"Saya kira itu tadi saya bilang, pastikan bahwa daerah itu aman, karena yang lebih tahu itu bupati dan wali kotanya. Kalau dia merasa itu aman, terus dia merasa bisa terapkan protokol kesehtan secara ketat, why not," ulang Nurdin. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik