Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkot Palembang Optimalkan Rumah Sakit Tangani Covid-19

Dwi Apriani
09/8/2020 21:59
Pemkot Palembang Optimalkan Rumah Sakit Tangani Covid-19
Ilustrasi(medcom)

PEMERINTAH Kota Palembang akan mengoptimalkan fungsi sejumlah rumah sakit yang sebelumnya ditunjuk sebagai RS penanganan Covid-19. Hal ini sebagai lokasi isolasi bagi pasien suspect, probable, ataupun positif Covid-19.

Hal ini menyusul adanya kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan melalui Surat edaran Gubernur nomor 044/SE/Dinkes/2020, yang menghentikan operasional Rumah Sehat Covid-19 di wisma Atlet Jakabaring pada 31 Agustus mendatang. Serta tidak lagi menerima pasien mulai tanggal 10 Agustus 2020.

"Pasien dengan gejala baik ringan maupun berat yang telah menjalani swab isolasinya akan dialihkan ke rumah sakit. Karena mulai 10 Agustus rumah sehat Jakabaring tidak lagi menerima pasien. Di Palembang sendiri ada 16 rumah sakit yang ditunjuk dan siap menangani pasien Covid-19 meski kebanyakan masih mengirim sampel ke BBLK Palembang," tutur Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan kota Palembang, Yudhi Setiawan, Minggu (9/8).

Yudhi menjelaskan jika terjadi lonjakan pihaknya siap mendirikan lokasiisolasi darurat di rumah sakit.

Baca juga : Kasus Denny Siregar Dilimpahkan ke Polda Jabar

"Misalnya RSUD BARI itu kan punya Pemkot Palembang, kita bisa gunakan halaman depan dan belakang sebagai tempat untuk mengisolasi pasien jika terjadi lonjakan kasus positif," terangnya.

Ia menegaskan pemeriksaan pasien dengan gejala ringan bisa dilakukan di Puskesmas ataupun fasilitas Kesehatan tingkat pertama lainnya (balai pengobatan, praktek dokter mandiri).

"Fungsi rumah sehat pokoknya kita alihkan ke rumah sakit, untuk gejalaringan dan berat isolasi di rumah sakit. Tapi kalau dia tanpa gejala tetap isolasi mandiri di rumah," tegasnya.

Yudhi menambahkan, Isitilah ODP dan PDP kini tak dipakai lagi, diganti dengan suspect dan probable. Suspect adalah pasien ODP atau PDP yang punya gejala ringan dan berat. Sementara probable adalah pasien PDP yang tidaksempat diambil swab dengan berbagai alasan.

"Sekarang jumlah pasien suspect kita ada 9644 dan pasien probable ada 117," pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya