Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Okupansi Hotel di Yogyakarta Menggeliat Tapi Belum Merata

Ardi Teristi Hardi
07/8/2020 11:49
Okupansi Hotel di Yogyakarta Menggeliat Tapi Belum Merata
Pekerja membersihan kamar dengan disinfektan di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Jumat (5/6/2020)( ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kunjungan wisatawan di DIY mulai meningkat pada Juni. Hal tersebut ditunjukkan dari okupansi hotel namun belum merata.

"Bintang 4-5 okupansinya bagus, rata-rata 70 persen. Bahkan, pada libur Idul Adha ada yang sampai 100 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, Jumat ((7/8).

Hal tersebut menunjukkan geliat pariwisata di DIY walaupun belum semua hotel menikmati.Pada saat ini pihak hotel belum membuka semua kamar, atau masih dibuka terbatas 50 persen. Misalnya dari 300 kamar yang bisa dibuka hanya 150 kamar. Pengunjung hotel masih didominasi pada bintang 3-5. Ke depan PHRI berusaha agar kue wisatawan bisa lebih merata dinikmati pengusaha hotel di DIY terutama hotel bintang tiga ke bawah dan yang berada di luar pusat kota.

"Kami menyambut baik wisatawan yang sudah datang dan check in hotel di DIY dengan mematuhi protokol kesahatan," kata dia.

Ia menyebutkan, pada Selasa (4/8), dari 121 hotel dan restoran di DIY yang sudah buka, 95 sudah mengembalikan assesment, sedangkan sisanya sedang melengkapi. Adapun yang belum lengkap sudah buka karena mereka hanya tinggal melengkapi hal-hal kecil.

"Niat utama kita adalah agar tidak ada klaster baru di hotel dan restoran," terang Deddy.

Oleh sebab itu, pihaknya mengawasi dan mengingatkan anggotanya agar patuh pada aturan protokol kesehatan. Pihaknya rutin berkeliling untuk mengingatkan anggota PHRI.Ada yang diminta tutup karena belum sesuai protokol kesehatan.

"Ada dua hotel non bintang, misalnya belum punya thermogun dan wastafel belum ada airnya. Pihak hotel harus melengkapi dan kemudian bisa membuka lagi hotelnya," tambahnya.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Daerah Istimewa Yogyakarta melalui pintu masuk Bandara Internasional Yogyakarta pada Juni 2020 sebanyak 7 kunjungan. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sedikit dibandingkan pada April dan Mei yang nihil kunjungan. Namun, jika dibandingkan dengan Juni 2019, jumlah kunjungan wisman Juni 2020 mengalami penurunan sebesar 99,89 persen.

baca juga: Kinerja Ekonomi DIY Alami Kontraksi Cukup Dalam Akibat Covid-19

Jika dilihat dari data BPS DIY, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta  Juni 2020 sebesar 15,50 persen, mengalami kenaikan sebesar 9,37 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya yang tercatat 6,13 persen. Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada Juni 2020 mencapai angka 1,32 hari.

Jumlah kedatangan penumpang melalui Bandara Adisutjipto dan Bandara Internasional Yogyakarta pada Juni 2020 tercatat 26.921 orang. Sedangkan jumlah keberangkatan penumpang pada Juni 2020 sebanyak 22.681 penumpang. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik