Lalu Lintas Lembang Padat, Kunjungan Wisata belum Normal

Depi Gunawan
02/8/2020 17:11
Lalu Lintas Lembang Padat, Kunjungan Wisata belum Normal
Tempat wisata The Great Asia Afrika Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (2/8).(MI/DEPI GUNAWAN)

KONDISI lalu lintas di kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat kembali padat pada libur Iduladha. Dalam tiga hari terakhir, volume kendaraan mengalami peningkatan terutama yang berasal dari luar daerah.

Penumpukan volume kendaraan terjadi di jalur yang mengarah ke sejumlah objek wisata seperti Farm House, The Great Asia Afrika, Gunung Tangkuban Parahu, dan Floating Market. Terpantau para pengunjung berbondong-bondong dan mengantre di pintu tiket masuk.

Meski lalu lintas padat dan ada peningkatan jumlah pengunjung objek wisata dibanding bulan sebelumnya, namun hal ini belum terlalu signifikan. Pihak pengelola menduga belum pulihnya perekonomian serta kekhawatiran penyebaran Covid-19 jadi alasan masyarakat menunda kunjungan wisata.

"Normalnya, sebelum pandemi Covid-19 jumlah pengunjung bisa mencapai 10 ribu orang. Namun di hari ini paling hanya 4 ribu orang. Kita pikir wisata akan kembali normal seperti biasa, ternyata meleset," kata pengelola The Great Asia Afrika, Perry Tristianto, Minggu (2/8).

Bahkan, di mengaku, pada hari-hari biasa jumlah pengunjung anjlok hingga 300-400 orang per hari. Untuk menormalkan kembali jumlah pengunjung, pihaknya berencana akan mengembalikan harga tiket masuk yang semula Rp65 ribu menjadi Rp50 ribu seperti sebelum pandemi Covid-19.

"Awalnya kita optimistis pengunjung bisa mencapai target 50% dari kapasitas meski tarif masuk dinaikan untuk membatasi jumlah pengunjung semenjak kembali dibuka Juni lalu, tapi ternyata enggak, sulit sekali. Kita enggak tahu apakah masyarakat takut Covid-19 atau karena tiket yang terlalu mahal, makanya mulai Senin besok akan diturunkan lagi (tiket)," ujarnya.

Dengan jumlah pengunjung yang belum memenuhi target, dia mengatakan, kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap perkembangan usahanya. Hal itu terutama untuk membayar gaji ratusan karyawannya.

"Jika kapasitas objek wisata penuh, kami masih kekurangan karyawan untuk melayani wisatawan. Tapi kali sekarang boro-boro, paling hanya cukup untuk bayar gaji karyawan yang bekerja saat ini," bebernya.

Baca juga: Pelabuhanratu Membludak, Dikawatirkan jadi Klaster Covid-19

Pihaknya tak bisa memprediksi kapan sektor pariwisata kembali pulih akibat wabah Covid-19. Namun dia menyatakan, pulihnya sektor ini sangat tergantung pada sektor perekonomian serta hadirnya vaksin antivirus korona yang sedang dikembangkan pemerintah.

"Sektor pariwisata kan sangat tergantung sektor lainnya, kalau masyarakat belum punya income, tentu jadwal rekreasi atau liburan juga harus tertunda," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengakui terdapat peningkatan volume kendaraan sekitar 40% di wilayah Lembang sejak hari Idul Adha jika dibandingkan dengan hari biasa. Meski begitu, kepadatan ini masih dalam kategori normal.

"Sejak Jumat, Sabtu dan Minggu kita lakukan penebalan anggota baik dari polsek serta polres, terutama di tempat-tempat wisata. Tujuannya mengatur lalu lintas, kedua yaitu pengecekan kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan lainnya," kata Yoris.

Seperti biasanya, jika terjadi kepadatan kendaraan pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan cara pengalihan arus dan pemberlakuan oneway.

Diprediksi, puncak kepadatan terjadi pada Minggu sore saat wisatawan meninggalkan Lembang untuk kembali ke daerah asalnya

"Kami imbau semua pengguna jalan raya tetap mematuhi aturan lalu lintas dan anggota yang bertugas di lapangan. Utamakan keselamatan," jelasnya. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya