Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Gedung Sate Ditutup Akibat Covid-19, Ratusan Orang Dilacak

Bayu Anggoro
31/7/2020 00:11
Gedung Sate Ditutup Akibat Covid-19, Ratusan Orang Dilacak
Suasana sepi di Gedung Sate Bandung, Jawa barat yang ditutup selama 14 hari.(MI/Bayu Anggoro)

MENYUSUL penutupan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat selama 14 hari setelah 40 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di kantor Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat itu positif Covid-19, Tim Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat akan melacak ratusan orang yang melakukan kontak dengan puluhan ASN tersebut. Puluhan ASN tersebut dinyatakan positif setelah mengikuti tes covid-19 yang dimulai pada Senin (27/7).

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja, Kamis (30/7) mengatakan pihaknya akan meminta informasi mereka yang terpapar itu dengan siapa kontak selama beberapa terakhir ini. "Jika mereka yang positif Covid-19 itu masing-masing sedikitnya melakukan kontak dengan 20 orang, berarti semuanya ada 800," kata Setiawan yang juga sekretaris daerah Jawa Barat.

Menurut dia, penelusuran ini penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dia optimistis pelacakan ini akan mudah mengingat semua pengetesannya dilakukan di Gedung Sate.

Selain itu, orang yang terpapar virus inipun sehari-harinya beraktivitas di kantor tersebut sehingga data-datanya mudah terkumpul. "Datanya ada, by name by addres. Semua ada," katanya.

Lebih lanjut dia katakan, temuan 40 ASN yang positif covid-19 ini berawal dari pelaksanaan tes masif yang dilakukan di Gedung Sate terhadap seluruh pegawai. Tes virus yang dilakukan pada Senin (27/7) -Rabu (30/7) ini dilakukan terhadap 1.260 ASN di lingkungan tersebut. "Hasilnya ketahuan ada 40 yang positif," katanya.

Meski begitu, Setiawan belum tahu asal-usul penyebaran virus tersebut, apakah dari internal atau eksternal. Ia menilai hal ini belum bisa disebut penyebaran klaster Gedung Sate. Terlebih, kata dia, selama ini akses menuju Gedung Sate terbuka untuk umum.

"Gedung Sate cukup terbuka. Ada yang studi banding, kita menerima beberap tamu, di setiap biro. Bervariasi. Jadi tidak ada pola  (penyebaran) yang seragam," katanya. (R-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya