Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Balai Besar KSDA Riau Pindahkan Gajah Liar Dari Rokan Hilir

Rudi Kurniawansyah
28/7/2020 01:08
Balai Besar KSDA Riau Pindahkan Gajah Liar Dari Rokan Hilir
Petugas menyiram air ke gajah liar yang dipindahkan dari Rokan Hilir, Riau(MI/Rudi Kurniawansyah)

SEEKOR gajah sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) betina yang memiliki bobot lebih dari 4 ton dan diperkirakan berumur 50 tahun dievakuasi dari Desa Melayu Besar, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, kemarin. Gajah tersebut diketahui bertahan hidup sendiri selama bertahun-tahun di kawasan hidup gajah di Rokan Hilir.

"Hasil survei yang dilakukan Balai Besar KSDA Riau bersama mitra pada 2018 menunjukan bahwa masih seekor gajah di wilayah yang menjadi kantong gajah di Rokan Hilir. Gajah inilah yang kami evakuasi," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono di Pekanbaru, Senin (27/7).

Suharyono menjelaskan, pihaknya bersama Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Wildlife Conservation Indonesia, kepolisian dan masyarakat melakukan survei dan evakuasi terhadap gajah tunggal tersebut. Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan keselamatan individu, peluang untuk berkembang biak, dan menghentikan konflik yang terjadi dengan manusia  atau sesuai Dokumen Rencana Tindakan Mendesak Penyelamatan Gajah Sumatra tahun 2020-2023.

"Selanjutnya dilakukan evakuasi di Desa Melayu Besar Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir," ujarnya.

Suharyono mengatakan, gajah tersebut  berhasil dievakuasi pada Minggu (26/7) sekitar pukul 03.00 WIB. "Selanjutnya gajah tunggal tersebut dibawa ke PLG (Pusat Latihan Gajah) Sebanga untuk pemeriksaan medis dan pemantauan perilaku," jelasnya.

Suharyono mengungkapkan, kegiatan pelepasliaran langsung setelah evakuasi tidak dimungkinkan karena perilaku gajah yang agak jinak. "Dikhawatirkan tidak dapat eksis lagi di alam dan menimbulkan konflik baru dengan manusia," tukasnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya