Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Potensi Hujan Tinggi, Luwu Utara Antisipasi Banjir Susulan

Lina Herlina
21/7/2020 17:14
Potensi Hujan Tinggi, Luwu Utara Antisipasi Banjir Susulan
Kondisi salah satu masjid yang tertimbun lumpur pasca banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

BADAN Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan, mengingatkan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terkait adanya potensi hujan lebat yang bisa terjadi kembali di sana dengan intensitas yang sama sebelum banjir bandang terjadi.

Kepala Sub Bidang Pelayanan dan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar Siswanto menjelaskan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfir, masih ada indikasi, jika cuaca di wilayah Luwu punya potensi labilitas yang cukup kuat.

"Sehingga, pembentukan awan-awan konvektif masih cukup kuat sekali. Terutama di daerah Morowali antara Luwu Timur, kemudian di Masamba Kabupaten Luwu Utara," ungkap Siswanto, Selasa (21/7).

Pihak BMKG perlu mengingatkan kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan karena dikhawatirkan potensi hujan terjadi saat dini hari.

Siswanto menambahkan, berdasarkan hasil data model atau prakiraan cuaca, jika pada 22, 23 dan 25 Juli 2020 ada potensi atau kecenderungan terjadi hujan lebat di daerah Utara Sulsel, khususnya di Luwu Utara.

"Kembali kami ingatkan, agar pemda meningkatkan kewaspadaanya. Juga kepada teman-teman penanganan bencana seperti BPBD dan instansi lain, kemudian kepada masyarakat sendiri," lanjut Siswanto.

Baca juga: BMKG: Banjir Bandang Luwu Utara Tidak Terkait Gempa

Khususu wilayah Luwu Utara, Siswanto menegaskan pihaknya akan terus mengeluarkan peringatan dalam periode tertentu jika sewaktu-waktu cuaca mengalami perubahan yang cukup signifikan di sana.

Jika berdasarkan analisis di Luwu Utara, memang ada potensi terjadinya hujan di daerah-daerah bagian hulu. Kondisi curah hujan yang cukup intens juga mengakibatkan daya resap tanah yang sudah tidak kuat lagi untuk menampung debit air.

"Saat ini, hujan terjadi di hulu berhari-hari mulai dari ringan, sedang hingga lebat yang mengakibatkan pengikisan-pengikisan karena kalau kita lihat fotografi di daerah Luwu Utara ini kan lereng-lereng, sehingga itu yang mungkin mengakibatkan banjir bandang yang terjadi beberapa hari lalu itu yang sampai mengakibatkan korban," urai Siswanto.

Menanggapi hal dan kemungkinan terjadi banjir susulan, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan jika wilayahnya memang memiliki potensi banjir cukup tinggi, karena curah hujan tinggi sepanjang tahunnya.

"Terlebih, di sini juga ada delapan sungai besar. Melihat kondisi sekarang, tentu saja masyarakat sudah waspada jika ada hujan turun. Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati. Dengan pengalaman yang baru-baru ini, semua akan lebih waspada," ungkap Indah.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya