Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Jalan Rusak dan Jembatan Lapuk masih Membelenggu Desa Langgai

Yose Hendra
16/7/2020 12:50
Jalan Rusak dan Jembatan Lapuk masih Membelenggu Desa Langgai
Satu unit mobil melintas diruas jalan alternatif yang rusak di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat.(ANTARA/Arif Pribadi)

JALAN rusak dan jembatan lapuk masih membelenggu sekaligus agak mengisolasi Desa (nagari) Langgai, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Untuk mengakses Langgai dipastikan harus melalui jalan berbatuan yang berliku selama tiga jam. Jalan sepanjang 29 kilometer, baru 8 km yang sudah diaspal menuju desa terisolir. Bahkan dua jembatan gantung yang biasa dilalui masyarakat kondisinya sudah lapuk.

"Daerah ini terisolir karena persoalan infrastruktur jalan, ini sangat memprihatinkan karena penduduk yang mayoritas adalah petani belum bisa membawa hasil pertanian keluar," kata Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit saat meninjau infrastruktur jalan, Kamis (16/7)

Jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan membuat warga Langgai, kesulitan akses jalan. Mereka mengeluhkan kondisi jalan dan jembatan rusak, akibatnya produksi pertanian berupa buah gambir sudah dibawa keluar untuk dipasarkan. Ia pun berharap dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan dan membenahi kondisi jembatan yang hingga kini sangat mengganggu hilir mudik masyarakat luas.

"Karena musibah virus korona ini maka kegiatan pembangunan infrastruktur jalan sementara ditunda. Dan ini juga sesuai arahan bapak Gubernur Sumbar untuk fokus pada penanganan dan penuntasan kasus virus korona di Sumbar," ungkap Nasrul Abit.

Sejak  awal tahun anggaran 2020 telah mulai dilakukan lelang pembangunan infrastruktur jalan. Bahkan telah dilakukan survei lapangan untuk dilakukan proses pelelangan.

"Namun, karena ada musibah virus corona mau tidak mau harus mementingkan penganan musibah dulu. Apa lagi musibah ini bukan musibah biasa berhubungan dengan hidup masyarakat," ucapnya.

"Mudah-mudahan kalau nanti sudah normal, progres akan kita lanjutkan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumbar Fathol Bari mengatakan, sebenarnya pembangunan ini sudah mulai tahun kemarin, terlihat sudah ada butment kerangka jembatan.

"Rencananya jembatan gantung itu akan kita ganti dengan jembatan rangka, namun karena vitus corona anggaran itu dialihkan penanganan Covid-19 di Sumbar," sebut Fathol.

Kadis PUPR Sumbar berharap tahun berikutnya akan dianggatkan kembali dan ia menargetkan akhir tahun 2021 pembangunan jembatan bisa terlaksana dan bisa digunakan oleh masyarakat Langgai.

"Mudah-mudahan akhir tahun 2021 pembangunan jembatan sudah selesai. Kemudian untuk jalan madih dalam pembahasan, namun kita tetap menganggarkannya," jelasnya.

baca juga: Dandim Klaten Tinjau Kegiatan TMMD Sengkuyung II

Untuk pembangunan jalan rencananya akan dianggarkan sebanyak Rp15 miliar untuk mengaspal 29 km jalan.

"Selain jalannya sempit dan jembatan sudah mulai lapuk, jadi kalau diselesaikan dan dibenahi tentu masyarakat akan merasa terbantu sehingga perjalanan berkendara lancar," pungkasnya (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik