Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Sekolah di Purwakarta Tetap Gelar Belajar Daring

Reza Sunarya
15/7/2020 11:36
Sekolah di Purwakarta Tetap Gelar Belajar Daring
Ketua GTPP Covid 19 Purwakata, Anne Ratna Mustika (tengah) menyatakan sistem belajar mengajar di Purwakarta masih daring.(MI/Reza Sunarya)

GUGUS Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Purwakarta, dan Dinas Pendidikan setempat sepakat pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan secara virtual atau daring. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran baru di Kabupaten Purwakarta untuk sementara masih dilakukan secara virtual atau daring.

"Semua tingkatan KBM secara virtual atau daring. Dan alhamdulillah dari semua tingakat mulai dari SLTA, SLTP, SD mengikuti arahan ini. Sesuai dengan himbauan dari kementerian pendidikan," kata Ketua GTPP Covid 19 Purwakata, Anne Ratna Mustika, Rabu (15/7).

Dijelaskan Anne, sesuai dengan imbauan dari Kementerian Pendidikan, proses kegiatan belajar dengan bertatap muka atau belajar secara langsung di sekolah dapat dilakukan sesuai zona kewaspadaan Covid-19. Dilakukannya proses belajar mengajar secara daring tetsebut karena Kabupaten Purwakarta saat ini masih berada di berada di zona kuning. Sementara syarat utama untuk melaksanakan belajar tatap muka, atau belajar di sekolah secara langsung itu syarat utama sesuai imbauan dari kementerian pendidikan yaitu untuk daerah zona hijau.

Anne mengimbau seluruh orang tua untuk mengawasi setiap kegiatan belajar anak-anaknya di rumah. Selain itu, Anne juga meminta agar Dinas Pendidikan Purwakarta untuk mengecek kesiapan sarana dan pra sarana anak-anak agar bisa melaksanakan kegiatan belajar secara daring. Sedangkan untuk proses belajar di pondok pesantren, Tim Gugus Tugas  akan melakukan pengecekan kesiapan para pengurus pondok terkait penerapan protokol kesehatannya.

"Kita belum mengecek protokol kesehatan secara keseluruhan pondok pesantren, tapi sudah berkoordinasi dengan Kemenag, bahwa ada lebih dari 300 pesantren di Purwakarta dengan skala besar, sedang, dan kecil, yang tentu saja santrinya banyak," ungkap Anne.

baca juga: Disdik Yogyakarta Larang Sekolah Wajibkan Siswa Beli Seragam

Senada dengan Anne, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengatakan sesuai keputusan bersama empat menteri, bahwa pembelajaran tatap muka batu bisa dimulai setelah satu daerah  mendapat status hijau. Putwakarta belum mendapat status hijau.

"Purwakarta belum berstatus hijau jadi kita tetap memberlakukan pembelajaran dari rumah baik secara daring maupun luring. Prinsipnya sekolah harus tetap memberikan layanan pembelajaran pada para peserta didik," kata Purwanto. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya