Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dampak Covid Pengaruhi Nilai Tukar Petani Lampung

M. Iqbal Al Machmudi
27/6/2020 15:30
 Dampak Covid Pengaruhi Nilai Tukar Petani Lampung
Sejumlah perahu nelayan bersandar di Pelabuhan Pelelangan Ikan Lampasing, Bandar Lampung, Lampung, Senin (22/6).(ANTARA/ARDIANSYAH)

DAMPAK dari wabah virus korona (covid-19) mempengaruhi indikator proxy kesejahteraan petani atau Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Lampung.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Nairobi, mengatakan dampak terbesar akibat covid-19 terhadap petani, NTP di Lampung 91,51%.

"Angka tersebut turun 1,60% sementara bila dibandingkan dengan NTP nasional mencapai 99,47%. Artinya pedesaan mengalami betul akibat covid ini," kata Nairobi saat webinar Strategi Pemulihan Ekonomi Daerah di Tengah Pandemi di Jakarta, Sabtu (27/6).

Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada Mei 2020 menjadi 92,31% turun 2,00%. Meski masih tetap berproduksi dan panen tetap berjalan.

Nairobi menilai meski petani di Lampung masih tetap produksi masalah yang dihadapi adalah tidak bisa menjual karena terhambat transportasi dan permintaan daerah Lampung dan Jakarta turun.

Baca juga: Covid-19 Menyebabkan Pertumbuhan Ekonomi daerah Melambat

Selain pertanian, sektor pariwisata dan transportasi juga mengalami dampak yang signifikan.

"Pariwisata nilai tingkat penghunian kamar hotel berbintang pada April 2020 hanya sebesar 13,92% hunian saja. Jadi bisa dikatakan kapasiatas penghuni 100 yang menginap hanya 10 orang sehingga pariwisata menurun," ujar Nairobi.

Dari sektor transportasi sendiri kapal muat penumpang turun signifikan hingga 81,67% mom dan pertahun turun hingga 88,95%. Sementara kapal muat barang turun 4,13% yoy tetapi pada April mengalami kenaikan 20,02%.

"Sementara pengguna pesawat terbang turun mencapai 83,78% mom, dan turun 87,88% yoy. Pesawat kargo turun 70,57% mom dan turun 80,88% yoy," tandasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya