Protokol Kesehatan Sektor Transportasi Diperketat

Denny Susanto
17/6/2020 11:32
Protokol Kesehatan Sektor Transportasi Diperketat
Pemprov Kalsel perketat protokol kesehatan di sektor transportasi umum(MI/ANDRI WIDIYANTO)

PEMPROV Kalimantan Selatan memperketat penerapan protokol kesehatan di sektor transportasi umum di wilayah tersebut. Pandemi virus korona menyebabkan terpuruknya ekonomi daerah dan munculnya permasalahan sosial di tengah masyarakat. Hal ini dikemukakan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, Rabu (17/6) saat melepas Tim Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang akan bertugas di wilayah Banjarmasin. 

"Pandemi virus korona terus berlangsung bahkan jumlah penyebaran di Kalsel salah satu tertinggi di Indonesia. Berbagai upaya terus kita lakukan termasuk memperketat protokol kesehatan baik pada kehidupan sosial dan ekonomi seperti perkampungan dan pasar. Kita menerapkan protokol kesehatan pada sektor transportasi," tegasnya.

Menurut gubernur keberhasilan memutus rantai penyebaran virus korona sangat tergantung pada kedisiplinan dan gotong royong semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri. Ditambahkan gubernur pihaknya melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona juga telah membentuk Kampung Tangguh di 13 kabupaten/kota guna memutus rantai penyebaran virus korona di tengah masyarakat.

Pada kesempatan tersebut Pemprov Kalsel juga menerima paket bantuan dari Kementerian Perdagangan terkait penanganan covid berupa ribuan APD, masker, hand sanitizer, sabun kesehatan dan minyak goreng. Selain itu penyerahan bantuan dua unit Ventilator dari PT Astra senilai Rp900 juta.

baca juga: Pasar Tradisional Dibuka, Pedagang-Pembeli Lepas Masker

Sementara Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Muslim mengatakan hingga Rabu (17/6) siang jumlah kasus positif virus korona di Kalsel sudah mencapai angka 2.123 kasus. 

"Ada penambahan 171 kasus positif sehingga total warga yang terpapar virus korona sebanyak 2.123 kasus," tuturnya.

Tercatat sebanyak 135 orang meninggal dunia akibat virus korona. Lebih jauh dikatakan Muslim selain pandemi virus korona pihaknya juga mewaspadai ancaman penyakit malaria dan demam berdarah yang setiap tahunnya juga banyak memakan korban jiwa. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya