Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pascaditutup, Ganjar tak Lihat ada Penataan di Pasar Mangkang

Haryanto
12/6/2020 12:59
Pascaditutup, Ganjar tak Lihat ada Penataan di Pasar Mangkang
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kiri)(MI/Haryanto)

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali melakukan sidak ke sejumlah pasar di Kota Semarang, Jumat (12/6). Salah satu pasar yang dikunjungi adalah Pasar Mangkang Semarang.

Sambil gowes, Ganjar ingin mengecek kondisi pasar pascaditutup selama tiga hari karena adanya temuan kasus positif covid-19. Berharap ada perubahan, Ganjar justru menemukan tidak ada penataan di pasar yang terletak di Jalan Pantura Semarang-Kendal itu saat kembali dibuka.

Berbeda dengan Pasar Karangayu yang sebelumnya dikunjungi Ganjar, di Pasar Mangkang tidak ada penataan. Kondisi pasar tetap kumuh dengan pedagang dan pembeli berjubel tanpa sekat.

Tak ada penataan jarak antara kios pedagang. Garis-garis pembatas pun tak ditemukan. Sementara di sepanjang lorong jalan dan tempat-tempat lain, masih banyak ditemukan sampah berserakan dengan pembeli yang berjubel lalu lalang.

Ganjar pun langsung turun dan kembali berkeliling mengecek pasar. Ia masih menemukan banyak pembeli dan penjual tidak memakai masker, berdesakan tanpa mengindahkan protokol kesehatan yang ketat.

"Bapak ibu, kenapa pasar kemarin ditutup, karena ada yang positif. Ini tidak boleh disepelekan, tolong pakai masker, jaga jarak. Kalau ngeyel, tak tutup lagi lho pasarnya," ujar Ganjar.

Baca juga: Jadi Klaster Covid Sejumlah Pasar Tradisional di Jateng Ditutup

Ganjar kecewa karena penutupan pasar tidak diikuti dengan penataan. Kalau hanya ditutup saja, menurutnya itu tidak bisa.

"Kalau tidak diikuti penataan ya tidak bisa, pagi ini saja saya ke sini kondisinya masih belum tertata, masih uyel-uyelan begini. Ini kan bisa berpotensi terjadi penularan lagi. Apalagi pengelola pasarnya nggak ada sama sekali. Biar saya cari pengelolanya nanti, agar ada evaluasi," tegasnya.

Sementara itu, juru pungut retribusi, Mahmudi, membenarkan sebelumnya pasar ditutup selama tiga hari. Hal itu dikarenakan ada temuan enam orang positif covid-19.

"Selama penutupan, kami hanya melakukan penyemprotan disinfektan. Penataan tidak kami lakukan," ucapnya.

Di pasar tersebut, lanjut dia, ada 400 pedagang yang berjualan setiap hari. Sementara saat dibuka pertama hari ini, penjual yang berdagang baru sekitar 50%.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya