Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Masjid Raya Sabilal Muhtadin Tak Diizinkan Laksanakan Salat Jumat

Denny Susanto
11/6/2020 09:54
Masjid Raya Sabilal Muhtadin Tak Diizinkan Laksanakan Salat Jumat
Suasana ruang induk di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Kalimantan Selatan(ANTARA FOTO/Bayu Pratama )

PASCApenerapan kebijakan new normal masjid dan tempat ibadah di Kalimantan Selatan kembali dibuka dengan mengikuti protokol kesehatan. Namun Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin belum mendapatkan rekomendasi untuk melaksanakan kegiatan salat jumat dari Pemprov Kalsel.

"Sebenarnya badan pengelola Masjid raya Sabilal Muhtadin sudah meminta rekomendasi agar bisa melaksanakan salat Juma tetapi hingga kini belum disetujui. Karena itu untuk salat Jumat belum bisa digelar. Namun untuk ibadah salat wajib lainnya dapat dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan," kata Irhami, Wakil Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Kamis (11/6).

Sebelumnya Pemprov Kalsel telah mengeluarkan surat imbauan agar Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin tidak melaksanakan salat Jumat. Hal ini disebabkan masih tingginya risiko penyebaran virus korona di Banjarmasin dan Kalsel pada umumnya. Masjid Raya Sabilal Muhtadin merupakan simbol keagamaan di Kalsel yang dinilai sepatutnya mengikuti ketetapan pemerintah dimana ibadah hanya dapat dilaksanakan di wilayah bebas covid-19.

Kota Banjarmasin masuk kategori resiko tinggi penyebaran virus korona dan menempati urutan tertinggi angka kasus positif virus korona di Kalsel yaitu mencapai 741 kasus. Bahkan pusat data krisis kesehatan Kementerian Kesehatan mencatat ada enam daerah di Kalsel yang masuk kategori risiko tinggi penyebaran virus korona.

Enam daerah yang masuk kategori resiko tinggi penyebaran virus korona di Kalsel meliputi Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Kotabaru.

baca juga: Lalai, Pasar Jadi Ancaman 

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, Muslim, menyebut jumlah kasus positif virus korona di Kalsel sudah mencapai 1.565 kasus.

"Terjadi lonjakan sebanyak 127 kasus dari hari sebelumnya atau lebih 500 kasus dalam sepekan terakhir," tuturnya. 

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona Kalsel, daerah-daerah ini mencatat angka tertinggi kasus positif virus korona dalam beberapa waktu terakhir. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya